Pompa Insulin Rawan Dibobol Hacker

By , Jumat, 5 Agustus 2011 | 13:26 WIB

Tak hanya sistem komputer, alat pemompa insulin juga bisa dibobol peretas. Alat yang biasa digunakan oleh para pengidap diabetes ini diketahui memiliki celah keamanan, yang jika disusupi peretas akan berdampak fatal. Penyusup bisa memanfaatkan celah keamanan tersebut untuk mengubah sistem dan memengaruhi hasil pengukuran kadar gula darah yang akhirnya mengubah pengobatan yang diterima pasien. Hasil pengukuran yang tidak sesuai berakibat salahnya diagnosis dan langkah pengobatan. Jerome Radcliffe, peneliti keamanan yang juga mengidap diabetes, melakukan penelitian sendiri dan menemukan celah tersebut pada alat yang digunakannya sehari-hari. Temuan tersebut lalu diumumkan di konferensi keamanan komputer Black Hat, di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. "Waktu pertama kali tahu saya merasa ini hebat sekali jika dilihat dari sudut pandang teknis," kata Radcliffe. "Tapi kemudian saya merasa ini adalah teror yang menakutkan, mengingat tidak ada jaminan keamanan pada perangkat yang menyokong hidup saya."Saat ini makin banyak perangkat kesehatan yang terhubung dengan sistem komunikasi sehingga memungkinkan dokter dan tenaga profesional lainnya memantau kondisi pasien dari jarak jauh. Sebut saja pemacu jantung, monitor ruang operasi dan perlengkapan ICU yang juga bisa dikendalikan dari jarak jauh.Sejauh ini memang tidak ada laporan kasus pembobolan alat-alat kesehatan yang dilakukan peretas. Meski begitu para temuan Radcliffe harus diperhatikan oleh para pembuat alat-alat kesehatan dan para pasien.Radcliffe, 33 tahun, dari Meridian, Idaho, menggunakan pemompa insulin yang dilengkapi pengendali jarak jauh untuk menentukan jumlah insulin yang masuk. Dia berhasil memprogram ulang alat tersebut sehingga bisa merespons pengendali lain lain. Radcliffe melakukannya dengan perangkat USB yang bisa dibeli dengan mudah di penyalur alat kesehatan, atau bahkan toko di internet. Untuk melancarkan aksinya, peretas hanya perlu berada di sekitar 200 kaki dari pasien--jarak yang cukup leluasa bagi siapa saja yang masuk ke sebuah rumah sakit. Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology dan University of Massachusetts tengah mengembangkan jammer yang bisa dipakai untuk menangkal serangan hacker ke perangkat kesehatan. (Sumber: Medical News Today)