Belum ada kejelasan mengenai 75 koleksi emas peninggalan Mataram Kuno di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, yang hilang sejak 11 Agustus 2010. Keterangan mengenai pelaku, motivasi, dan keberadaan emas tersebut belum terungkap.
"Amat disayangkan tim penyidik belum memberikan informasi," kata Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA), Jhohannes Marbun, yang juga memimpin tim evaluasi Museum Sonobuduyo, sebuah tim yang dibentuk oleh Gubernur Yogyakarta karena museum sering kehilangan koleksinya, bahkan sebelum kehilangan 75 koleksi emas Mataram Kuno. Tim yang dibentuk 15 April 2010 tersebut bertugas menganalisis lokasi, sumber daya manusia, pengamanan, manajemen pungunjung, serta sarana museum.
Emas yang hilang diyakini sebagai warisan budaya yang menjadi bukti nyata keberadaan Mataram Kuno yang apabila hilang, berarti Indonesia kehilangan benda bersejarah yang memiliki nilai budaya tinggi.
Tim evaluasi museum berencana bertemu gubernur pada tanggal 18 Agustus mendatang untuk memaparkan hasil temuan mereka sejak dibentuk. Jhohannes belum bersedia menyampaikan hasil temuannya saat ini, namun dirinya sedikit menyinggung tentang buku inventaris dokumentasi. "Banyak koleksi yang sudah tertulis di buku namun faktanya tidak ditemukan di lapangan. Lalu, ada koleksi museum di luar negeri yang mirip dengan koleksi Museum Sonobudoyo," katanya. “Saya berharap kasus hilangnya emas ini ditangani dengan serius. Perlu ada pihak yang mempertanggungjawabkan, ”tegasnya.