Robot dengan beberapa fungsi sekaligus akan menjadi petunjuk evakuasi dalam keadaan darurat. Fungsinya antara lain adalah pemandu saat keadaan darurat dan membantu tim penyelamat menemukan korban terluka. Demikian tujuan yang ingin dicapai oleh Ayanna Howard dan Paul Robinette, dari Georgia Institute of Technology, Atlanta, Amerika Serikat.
Keduanya bermaksud menciptakan robot evakuasi yang dapat membantu orang-orang menuju pintu darurat terdekat, mencari orang-orang yang kebingungan karena panik, dan menginformasikan keberadaan korban yang terluka atau terjebak kepada petugas penyelamat . Menurut Howard dan Robinette, "Robot akan setinggi manusia agar bisa terlihat dalam keramaian. Robot juga dilengkapi dengan petunjuk arah pintu darurat dengan lampu dan anak panah sebagai penunjuk jalan."
Ada dua rancangan robot yang sudah mereka buat. Yang pertama dilengkapi dengan bentuk segi tiga tipis yang menunjukkan arah evakuasi serta berwarna garis-garis merah putih pada badan robot. Sementara rancangan robot yang kedua memiliki tubuh berbentuk silinder dengan panah di atas dan tulisan "Robot Evakuasi Darurat" tertulis jelas di atasnya.
Robot-robot itu nantinya akan ditempatkan di gedung-gedung besar dan menerima instruksi dari seorang petugas yang menjadi operator dalam keadaan darurat. Robot akan memulai tugasnya dalam "modus penyelamat" untuk mencari orang yang membutuhkan pertolongan. Kemudian, robot bisa berubah ke "modus pemandu" ketika menemukan orang yang dapat dipandunya menuju area yang lebih aman.
Apabila robot menemukan korban luka, ia akan mengirimkan informasi lokasi kepada petugas penolong. Sambil menemani korban, robot berfungsi sebagai sarana komunikasi. Jika semua orang yang memerlukan bantuan sudah didampingi atau dibantu, robot yang lain akan berperan sebagai pemandu untuk menunjukkan arah evakuasi yang aman dan menutup area berbahaya.
Para peneliti saat ini sedang menguji reaksi manusia terhadap robot evakuasi dalam lingkungan simulasi. (Sumber: NewScientist)