Museum UGM Layak Didirikan

By , Jumat, 12 Agustus 2011 | 13:47 WIB

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dinilai layak untuk mendirikan museum sendiri. Universitas yang pertama kali didirikan setelah Indonesia merdeka ini dianggap telah banyak memberikan sumbangsih besar pada Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Tim Pusat Studi Pancasila UGM yang baru saja berhasil lolos seleksi penelitian Riset Unggulan Kluster tahun 2011 dengan judulnya "Grand Design Konten Museum UGM: Media Transformatif Pembelajaran Nilai ke-UGM-an dan Ke-Indonesia-an". Tim ini terdiri dari Arif Akhayat Hastangka, Diasma Sandi Swandaru, dan Cahyo Gumilang.
Arif Akhayat mengatakan, "Keberhasilan UGM tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang dan founding fathers dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan  Indonesia. Bahkan sejumlah tokoh pejuang kemerdekaan telah dilahirkan dari UGM." Arif juga menambahkan bahwa UGM mampu menjadi media perubahan dalam bidang ilmu pengetahuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan.
Bukti UGM, yang didirikan 19 Desember 1949, dalam memberi sumbangsih bagi negara tercatat dalam berbagai literatur dan dokumentasi. "Namun sayang, pemahaman mengenai hal ini masih diketahui secara parsial," jelas Arif yang juga menambahkan, "Informasi tentang UGM tidak  “hidup” bila hanya disimpan dalam sebuah rak dan almari."
Arsip tersebut perlu dikelola dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara dan masyarakat pun lebih mengenal UGM secara dekat. "Grand Design konten museum ke-UGM-an ini menjadi titik pijak sebelum didirikannya museum. Harapannya, visualisasi nilai-nilai sejarah perjuangan UGM  menjadi media transformasi pembelajaran bagi civitas akademika dan masyarakat umum," tandas Arif.