10 Fakta Hujan Meteor Perseid

By , Senin, 15 Agustus 2011 | 10:26 WIB

Hujan meteor Perseid, yang muncul pada pertengahan Agustus setiap tahunnya terjadi ketika Bumi dilewati oleh jejak puing-puing yang ditinggalkan komet Swift - Tuttle. Berikut fakta-fakta seputar hujan meteor Perseid.

1. Gerakannya CepatMeteoroid Perseid bergerak amat cepat. Kecepatannya mencapai 60 kilometer per jam ketika memasuki atmosfer bumi. Ukurannya rata-rata hanya sebesar butiran pasir meski beberapa ada yang sebesar kacang polong atau kelereng.

2. Benda Langit BesarKomet Swift-Tuttle, yang serpihannya menciptakan hujan meteor Perseid, merupakan objek terbesar yang diketahui melintas dekat bumi. Intinya memiliki diameter sekitar 9,7 kilometer, setara dengan meteorit yang memusnahkan dinosaurus.

3. Nyaris Menabrak BumiAhli astronomi Brian Marsden pada tahun 90-an pernah memprediksi komet Swift-Tuttle suatu saat akan menabrak bumi. Namun observasi lebih lanjut menepis perkiraan itu. Meski begitu, Marsden menemukan komet itu akan nyaris menabrak bumi (dengan jarak sekitar ribuan mil) pada tahun 3044.

4. Memanaskan udaraKetika partikel Perseid memasuki atmosfer, ia menekan udara di depannya, sekaligus memanaskannya. Meteor itu sendiri bisa memanas hinggga 1.650 derajat Celsius yang biasanya menguapkan meteor dan menciptakan apa yang kita kenal sebagai bintang jatuh. Sebagian besar tampak di ketinggian 97 kilometer. Meteor-meteor besar pecah dan mengeluarkan percikan yang disebut bola api yang kadang kala disertai ledakan yang bisa didengar dari permukaan tanah.

5. Memiliki Banyak KeluargaKomet Swift-Tuttle memiliki banyak keluarga komet yang kebanyakan berasal dari awan Oort, yang membentang nyaris setengah jalan ke bintang berikutnya. Sebagian besar tidak bintang tersebut tidak pernah menyambangi tata surya. Namun sebagian kecil komet seperti Swift-Tuttle terdorong menciptakan ke lintasan baru yang kemungkinn disebabkan oleh gravitasi yang telah lama lewat.

6. Banyak AliranMeteoroid Perseid terentang luas dalm jarak 60-100 mil, bahkan di bagian paling padat dari sungai serpihan komet Swfit-Tuttle. Seperti aliran lainnya, sungai itu menyimpan endapan setiap kali melintas dalam orbit selama 130 tahunnya mengitari matahari. Meterial-materila itu tertimbun di angkasa dan mengorbit matahari dengan lintasa yang kurang lebih sama dengan lintasan kometnya.

7. Hujan DinihariSeiring dengan rotasi bumi, sisi yang mengarah orbitnya mengitari matahari cenderung memperlihatkan lebih banyak serpihan benda angkasa. Oleh sebab itu, Perseid dan hujan mteor lainnya, biasanya paling baik terlihat pada jam-jam dinihari.

8. Terakhir Kali TerlihatKomet Swift-Tuttle terakhir kali terlihat pada tahun 1992 dimana pada saat itu diperlukan teropong untuk melihatnya. Sebelumnya, komet ini terlihat pada saat pertama kali "ditemukan" oleh ahli astronomi Lewis Swift dan Horace Tuttle pada tahun 1862.

9. Telah Dikenal Sejak LamaOrbit komet Swift-Tuttle telah diketahui sejak 2.000 tahun dan saat ini diperkirakan sebagai komet yang sama yang diamati pada tahun 188 sebelum masehi dan mungkin pada tahun 69 masehi.

10. Kemuculan BerikutnyaKomet Swift-Tuttle diperkirakan kembali pada tahun 2126. Para ahli astronomi memperkirakan kemunculannya akan mejadi penampakan spektakular yang bisa dilihat dengan mata telanjang, seperti yang terjadi pada komet Hale-Bopp. Dan jika perhitungan sejarah pada poin nomor 9 di atas tepat, penampakan pada tahun 2126 akan menandai perayaan milenium ketiga observasi manusia terhadapnya.