Masalah Baru Pasca Dihentikannya Misi Ulang-Alik: Pencemaran

By , Selasa, 6 September 2011 | 11:09 WIB

Setelah misi pesawat ulang alik NASA berakhir, ditandai dengan pendaratan Atlantis 21 Juli yang lalu, rupanya masih tersisa masalah dalam rehabilitasi lingkungan di fasilitas area peluncuran pesawat Kennedy Space Center, Florida yang telah tercemari.
Berdasarkan laporan Florida Today, setelah lima dekade digunakan sebagai area peluncuran, tanah berpasir di lintasan Kennedy Space Center terkontaminasi oleh unsur-unsur kimia. Pembersihan sisa-sisa pencemaran tersebut butuh dana sebesar US$96 juta (sekitar Rp823 miliar) dalam waktu 30 tahun mendatang, termasuk US$6 juta untuk tahun ini.
Zat pencemar terbanyak yang ditemukan pada kandungan tanah adalah trikloroetilena (trichloroethylene/TCE), yaitu zat yang dipakai untuk membersihkan mesin roket. TCE menyapu bersih kelebihan hidrokarbon, yang tertinggal tatkala proses pembakaran bahan bakar roket. Praktiknya NASA baru berhenti membuang TCE ke tanah pada pertengahan 1970.
Secara keseluruhan, diperkirakan ada 267 jenis pencemar di area peluncuran itu, tapi 141 di antaranya telah dibersihkan, dan yang lain berada di berbagai tahap penilaian atau remediasi. Terdapat pelarut, arsenik, dan nikel dalam tanah di sekitar Landasan 39B. NASA kini sedang mengembangkan cara baru dalam upaya pembersihannya.
Selain pencemaran tanah, polusi udara di area tersebut juga tinggi. Bahkan dikatakan, peluncuran pesawat ke luar angkasa berpotensi mengubah keadaan atmosfer serta memperburuk pemanasan global. (Popsci.com)