Sekitar 1.000 Ha Lahan Pertanian di Bali Alami Gagal Panen

By , Kamis, 22 September 2011 | 08:52 WIB

Hampir seribu hektare area lahan pertanian yang tersebar di seluruh Bali mengalami gagal panen akibat kekeringan. Kepala Dinas Pertanian Pemprov Bali Made Putra Suryawan menyatakan kepastian itu, Selasa (20/9) lalu."Jumlah tersebut belum sepenuhnya, karena tim dari Dinas Pertanian masih terus melakukan verifikasi di lapangan. Kemungkinan akan bisa bertambah," katanya. Sebagian besar (sekitar 770 hektare) lahan gagal panen terdapat di Kabupaten Jembrana, dan paling sedikit adalah Kabupaten Tabanan yang hingga saat ini masih ada memiliki sumber pengairan sekalipun debit airnya sudah menurun."Kondisi ini terjadi karena keterbatasan pasokan air efek musim kemarau berkepanjangan," ujar Made lagi. Ia memprediksi, produksi gabah dan beras untuk stok lokal akan terancam turun. Sementara ini pihaknya sudah mengusulkan bantuan untuk lahan pertanian yang mengalami gagal panen. "Sudah kita usulkan untuk mendapatkan bantuan penanggulangan padi puso, itu besarnya dua juta enam ratus per hektare untuk pengolahan tanah, dan untuk benih dan pupuk akan ditambah lagi satu juta seratus," tuturnya.Pada kondisi normal, Bali masuk dalam kategori surplus atau kelebihan beras. Tahun lalu, tingkat produksi beras Bali mencapai 550 ribu ton per tahun sedangkan kebutuhan konsumsi beras mencapai kurang lebih 420 ribu ton per tahun.