Banyak spesies hewan terancam menyusut ukuran tubuhnya sebagai konsekuensi dari pemanasan global. Kesimpulan ini diungkapkan oleh peneliti asal Queen Mary University of London yang menyatakan bahwa mereka menemukan kenapa dan bagaimana itu bisa terjadi.Peneliti menyebutkan, spesies hewan berdarah dingin sejak lama diketahui bereaksi terhadap fenomena yang disebut sebagai ‘temperature-size rule’ di mana setiap individu hewan dari spesies yang sama mencapai usia dewasa namun dengan ukuran tubuh yang lebih kecil ketika berada di kondisi yang lebih hangat.Pada sejumlah spesies berdarah dingin, peneliti menyebutkan, tingkat perkembangan atau berapa cepat massa terkumpul dan tingkat pertumbuhan atau seberapa cepat seekor hewan melewati berbagai tahapan dalam hidupnya, diketahui berbeda, dengan tingkat pertumbuhan lebih sensitif terhadap temperatur dibandingkan dengan tingkat perkembangan.“Kami menemukan bahwa perkembangan dan pertumbuhan memiliki tingkat kecepatan yang berbeda saat temperatur semakin hangat,” kata Andrew Hirst, salah satu peneliti. “Konsekuensinya adalah, pada temperatur yang lebih hangat, sebuah spesies tumbuh lebih cepat namun dewasa jauh lebih cepat lagi, akibatnya saat mereka dewasa, ukurannya lebih kecil,” ucapnya.Namun demikian, menurut para peneliti, tingkat pertumbuhan lain yang fundamental terhadap seluruh organisme seperti pola konsumsi, reproduksi, dan kematian, kemungkinan tidak berubah satu sama lainnya akibat dunia yang semakin panas. (Sumber: UPI.com)