Butuh Lebih dari 40 Pusat Khusus Pencetak Dokter Berkualitas

By , Kamis, 27 Oktober 2011 | 09:44 WIB

Indonesia membutuhkan lebih dari 40 pusat khusus untuk mencetak lulusan dokter yang berkualitas. Harapannya, kualitas para dokter di Indonesia akan tercapai seperti diamanatkan dalam undang-undang. Demikian ditegaskan oleh Koordinator Skills Lab. dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Bambang Djarwoto, Kamis (27/10), seusai pengukuhan FK UGM sebagai salah satu pusat uji coba Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Nasional. OSCE UGM tersebut diresmikan setelah bersaing dengan 59 fakultas kedokteran seluruh Indonesia. OSCE, kata Bambang lebih lanjut, merupakan bagian dari sistem assessment. Tujuannya adalah menilai kompetensi dan ketrampilan klinis mahasiswa kedokteraan secara objektif dan terstruktur. "Pada 2013 mendatang, OSCE Nasional akan mulai diterapkan sebagai salah satu syarat menjadi dokter setelah dirinya dinyatakan lulus ujian pada OSCE," tambahnya. Keunggulan OSCE sendiri terletak pada validitas, reliabilitas, serta penempatan klinik yang nyata. Selain itu,berbagai ketrampilan klinis kompetensi dokter dapat diujikan dalam waktu yang relatif singkat dan setting kompetensi standart dapat diterapkan secara objektif. Dengan OSCE ini pula, pengamatan langsung pada tiap mahasiswa lebih terstruktur, terencana, dan visible. Selain FK UGM, universitas lain yang ditunjukkan sebagai OSCE Nasional adalah Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Andalas Padang, Universitas Indonesia, Universitas Yarsi, Universitas Maranata, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Hasanudin, dan Universitas Udayana. Pusat-pusat ini akan mewakili tiap area yang telah ditunjuk Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.