Salah satu penelusur gua, Sidiq Harjanto, yang tergabung bersama tim penelitian Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menemukan spesies baru laba-laba di tiga gua di pegunungan Bukit Menoreh, Provinsi DIY.
Ketua tim peneliti, Cahyo Rahmadi, mengatakan spesies baru laba-laba tersebut memiliki ciri berwana putih pucat, mata yang mengecil, memiliki bintik-bintik di bagian depan kepala, kaki-kaki yang memanjang dan lebih panjang dibanding jenis laba-laba dari luar gua.
"Spesies pertama ditemukan Sidiq pada tahun 2008. Untuk studi taksonomis, akhirnya diambil dua spesimen lagi," terang Cahyo.
Ia melanjutkan, studi spesies ini di Jepang bekerja sama dengan Dr. M Kunte, pakar laba-laba dari Slovenia serta Dr. Jeremy Miller dari Naturalis Museum, Leiden, Belanda. Dari hasil studi tersebut diketahui bahwa laba-laba adalah spesies baru.
Laba-laba gua yang ditemukan masuk famili Ctenidae dan marga Amauropelma. Meski penempatan marga dirasa belum terlalu tepat, tapi laba-laba tersebut memiliki kecocokan dengan marga Amauropelma.
Marga tersebut memiliki sebaran utama di Australia. Temuan di Jawa adalah temuan baru. "Ini membuktikkan gua karst di Jawa merupakan gudang jenis baru yang perlu diekplorasi dan diungkap kekayaannya."
Sementara itu, masih menurut Cahyo, habitat gua karst terancam oleh pembukaan pabrik semen baru di beberapa kawasan. Hal ini tentu saja mengancam spesises yang ada di sana. Perlu pengelolaan kawasan karst yang baik sehingga potensi biologi, hidrologi, dan lainnya tetap bisa dipertahankan. (LIPI)