Konferensi Internasional Eijkman Tahun Ini Dihadiri 250 Peneliti

By , Kamis, 3 November 2011 | 16:32 WIB

Sebanyak paling tidak 250 orang peneliti akan bersimposium seputar penelitian masalah infeksi, malaria, dan nutrisi dalam Konferensi Internasional Eijkman ke-5 pekan depan (8/11), di Jakarta.

Konferensi berlangsung tiga hari lamanya. Peneliti luar negeri yang ikut dalam simposium ini berasal dari negara Australia, Singapura, Belanda, Amerika Serikat. Sementara peneliti Indonesia berasal dari kampus kenamaan dan berbagai lembaga pemerintah. 

"Para peneliti juga membahas berbagai topik mutakhir lain seperti vitamin, genom dan kesehatan masyarakat," tutur Juru bicara Lembaga Eijkman Ferza Elita Betts, dilansir oleh Tempo Interaktif.

Ferza menegaskan, konferensi tahun ini memang mengkaji berbagai penelitian yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

Pada hari terakhir akan disajikan topik aktual mengenai penyakit-penyakit baru dan pembuatan vaksin pasca era pemetaan gen. Peneliti terlibat bakal mengelaborasi temuan terbaru mengenai virus demam berdarah dengue (DBD) dan chikunguya, berikut cara pengendaliannya. 

Konferensi merupakan bagian dari tradisi ilmiah lembaga penelitian Eijkman yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Riset dan Teknologi. Laboratorium ini berdiri sejak 1888 sebagai laboratorium patologi dan bakteriologi.

Lembaga Eijkman melakukan riset fundamental dalam bidang biomedik yang bersifat strategis.

Program riset lembaga dikembangkan berdasarkan strategi yang menjamin prestasi ilmiah di tingkat internasional sejak permulaan, mengikuti pola perekrutan dan pengembangan sumber daya manusia yang progresif, serta memanfaatkan kesamaan strategi ilmiah dan teknologi.