Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Mike Burrows, dari Scottish Association for Marine Science membandingkan perubahan temperatur baik di darat dan di laut di sejumlah tempat, dalam periode 50 tahun terakhir. Antara tahun 1960 sampai 2009.Ternyata, dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Science, kenaikan temperatur telah mendorong sejumlah spesies hewan dan tumbuhan untuk beralih ke keawasan lain. Peralihan tersebut membuat sejumlah spesies kelautan tidak punya tempat tinggal.“Ketika temperatur meningkat, tumbuhan dan hewan yang membutuhkan lingkungan yang lebih sejuk pindah ke kawasan baru. Jika temperatur di darat menjadi terlalu panas bagi spesies makhluk hidup, mereka bisa bergeser ke dataran yang lebih tinggi yang lebih sejuk,” kata Burrows. “Tetapi ini bukan pilihan bagi sejumlah spesies laut tertentu yang tinggal di atau dekat permukaan laut,” ucapnya.Saat temperatur meningkat, kata Burrows, spesies tertentu seperti ikan memang bisa bergerak ke perairan yang lebih dalam, tetapi bagi spesies lain seperti tetumbuhan laut atau koral yang bergerak sangat lambat, mereka perlu bergerak lebih jauh lagi untuk menemukan habitat yang tepat. “Mereka ini bisa terperangkap jika tidak ada kawasan yang lebih sejuk yang bisa mereka tuju,” tuturnya.Burrows menyebut, kawasan di mana spesies makhluk hidup perlu melakukan relokasi lebih cepat agar mampu beradaptasi dengan perubahan iklim adalah kawasan di mana terdapat titik-titik biodiversitas penting seperti koral di kawasan Asia Tenggara. “Studi yang kami lakukan mungkin dapat membantu para pecinta lingkungan melakukan persiapan untuk menghadapi perubahan dan melindungi masa depan habitat koral,” ucapnya. (Sumber: Science Daily)