Potensi wilayah perkebunan di Selat Nasik, yang terletak 50 kilometer sebelah barat kota Tanjung Pandan, Belitung, sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan produk olahan berkualitas. Pemerintah setempat menjalin kerja sama dengan Program Kompetitif Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam mengolah sumber daya alam Selat Nasik.
Hasil-hasil olahannya kini telah menjadi berbagai produk yang siap dipasarkan. Produk tersebut antara lain lada putih bubuk, madu hutan alami, sirup dan dodol dari buah nanas, ikut dipamerkan dalam LIPI Expo 2011 bertema "Bakti LIPI untuk NKRI" yang diselenggarakan di Bidakara, 7-9 November ini.
Pengolahan hasil pertanian atau perkebunan, seperti umum diketahui dapat meningkatkan nilai tambah yang diperoleh hingga 100 persen.
Untuk madu hutan, diambil langsung dari sarang madu hutan alam. Madu lalu diolah dengan penyaringan dan evaporasi. Menurut peneliti, Kepulauan Bangka Belitung memang merupakan salah satu wilayah penghasil madu alami di Indonesia, selain Jawa Tengah dan Riau.
Tanaman buah nanas yang banyak terdapat di Selat Nasik pun diolah menjadi dodol nanas. Nanas melalui serangkaian proses seperti sortasi atau seleksi, lalu pengupasan, pencucian, pemotongan, kemudian pembuburan, pengentalan, hingga pendinginan dan paling akhir pengemasan plastik. Sementara untuk sirup, nanas disortasi dan dikupas juga, lalu diambil ekstraknya serta disaring.