Asimo, robot keluaran Honda Motor semakin piawai menyamai tingkah manusia. Robot berkepala bulat bertubuh mirip anak kecil ini kini bisa berlari lebih cepat, dan teknologinya diimplementasikan untuk membantu penanganan reaktor nuklir yang bermasalah di Jepang.
Presiden Honda Takanobu Ito mengatakan bahwa teknologi Asimo digunakan untuk mengembangkan lengan robotik, untuk membantu menangani krisis nuklir yang terjadi di timur laut Jepang.
Lengan mekanik tersebut dapat membuka dan menutup katup-katup yang ada di reaktor nuklir Fukushima Dai-ichi, yang meleleh pasca tsunami dan gempa bulan Maret lalu. Honda kini bekerjasama dengan Tokyo Electronic Power Co. untuk mengembangkan perkakas yang dapat membantu penanganan reaktor.
Takanobu mengatakan bahwa semula ada rencana untuk mengirim Asimo ke reaktor, akan tetapi hal itu dinilai mustahil karena robot ini tidak bisa berjalan diantara puing-puing dan komponen komputernya bisa rusak terpapar radiasi.
Dikenalkan pertama kali pada tahun 2000, Asimo kini makin pintar dan lentur. Meski banyak yang mencirbir keberadaan Asimo sebagai tak lebih dari sekadar mainan mewah dan produk contoh dari Honda, namun Honda terus-menerus menambahkan kemampuan pada robot yang bisa menendang bola ini.
Dalam sebuah demonstrasi tampak bahwa Asimo mampu berjalan tanpa jatuh di atas lantai yang tak rata. Kemampuan berlarinya juga semakin cepat, dari semula 3,7 meter per jam pada 2005 menjadi 5,6 meter per jam. Asimo kini bisa membedakan suara dari tiga orang yang bicara bersamaan, menggunakan fitur pengenal wajah dan analisis suara, sehingga paham bahwa seorang wanita meminta kopi, yang lainnya jus jeruk dan satunya lagi teh susu.
Kemampuan tangannya juga meningkat, masing-masing jarinya bisa bergerak, sehingga Asimo yang baru bisa berbicara sambil menunjukkan jari. "Nama saya Asimo," katanya sambil menggerakkan jarinya yang gemuk. Robot berwarna putih ini juga bisa membuka botol termos dan menuang jus ke dalam cangkir kertas.
Asimo juga dibuat dengan otonomi kecerdasan buatan sehingga ia bisa bermanuver secara mandiri di tengah kerumunan orang, tanpa perlu pengendali jarak jauh.
Meski begitu, Takanobu menegaskan bahwa diperlukan upaya dan waktu lebih untuk membisniskan Asimo. Itu berarti, Asimo belum akan dikomersilkan dalam waktu dekat.
"Mungkin awalnya ini adalah mimpi para insinyur untuk membuat mesin yang menyerupai manusia, seperti Astro Boy," kata Takanobu. "Menurut kami Asimo bagus." (Sumber: Economic Times)