Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menegaskan bahwa Indonesia akan berkomitmen menuju konsumsi dan produksi berkelanjutan. Komitmen ini merupakan upaya pengurangan dampak negatif lingkungan yang berkenaan dengan kegiatan produksi dan konsumsi masyarakat setiap harinya.
Pernyataan ini disampaikan Menteri ketika membuka Konferensi ke-10 Asia Pasific Roundtable for Sustainable Consumption and Production (APRSCP) di Yogyakarta dari tanggal 9-11 November 2011. "Indonesia sebagai tuan rumah ingin mengkaji dan belajar tentang kegiatan penerapan sustainable consumption and production di kawasan Asia Pasifik," katanya.
Diharapkan nantinya dapat memberikan rekomendasi pada pemimpin pemangku jabatan untuk melakukan program ini di Indonesia. "Saat ini yang harus kita laksanakan adalah pembangunan ramah lingkungan, efektif dan efisien, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini tidak mudah, butuh keterlibatan banyak pihak," ujar Balthasar.
Kaitannya dalam hal kegiatan ramah lingkungan, Indonesia sendiri telah menerapkan kebijakan industri hijau seperti program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pengawasan bahan baku industri ramah lingkungan, produksi bersih, kampanye keseimbangan hutan alam, menjaga air dari pencemaran, dan efisiensi energi.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan, komitmen Indonesia pada produksi dan konsumsi yang berkelanjutan bisa tercapai bila seluruh daya cipta, rasa, karya, dan karsa masyarakat mau terlibat penuh untuk menjaga lingkungan yang aman.
Sementara itu, konferensi internasional ini dihadiri 28 negara di Asia Pasifik, di mana isu yang akan dibicarakan meliputi beberapa hal. Di antaranya, pengelolaan SDA di tengah populasi 7 milyar manusia, masalah ekologi, serta pengelolaan sampah.
Forum ini akan menghasilkan deklarasi yang merupakan rumusan mengenai kebijakan, metodologi, instrumen penerapan program konsumsi dan produksi berkelanjutan di negara-negara Asia Pasifik.