Lebih dari tiga juta barrel minyak telah membanjiri kawasan delta Nigeria. Sebagian besar di antaranya merupakan tumpahan dari sekitar 7.000 kasus kebocoran yang terjadi di kawasan tersebut sejak tahun 1976 lalu. Bencana ekologi dan juga bagi umat manusia itu kini bisa dilihat dari ruang angkasa.
Saat membandingkan citra satelit yang diambil sebelum dan sesudah tumpahan minyak terjadi, seperti yang mengalir sejak akhir 2008 sampai awal 2009 di dekat Bodo, Nigeria, jejak kehancuran tampak jelas.
Pada tahun 2006, meski telah terjadi eksplorasi minyak selama bertahun-tahun, tanaman tropis tebal masih menyelimuti kawasan tersebut. Namun pada Januari 2009, kematian telah meluas di datarat tersebut.
Kawasan yang tadinya terlihat rimbun kini menjadi gersang, khususnya terkonsentrasi di sekitar sungai yang tercemar minyak. Kontaminasi minyak sendiri terlihat telah mencakup tiga kilometer persegi dari kawasan perairan dan dataran di sekitarnya.
Studi tersebut dilakukan oleh The American Association for the Advancement of Science Geospatial Technologies and Human Rights Project atas dukungan Amnesti Internasional dalam proyek yang disebut "Eyes on Nigeria".
Ia merupakan bagian dari kampanye yang bertujuan untuk memonitor konflik yang terjadi di negeri tersebut, serta bencana lingkungan yang terjadi seperti tumpahan minyak dan letupan api akibat kebocoran gas. (Scientific American)