Biaya jadi Kendala Perkembangan Gigi Implan di Indonesia

By , Jumat, 9 Desember 2011 | 11:39 WIB

Perkembangan teknologi gigi implan di Indonesia masih mengalami kendala. Padahal,perkembangan teknologi gigi implan cukup efektif untuk mengatasi permasalahan konvensional di dunia kedokteraan gigi. 

 Hal ini mengemuka dalam Workshop of Implant pada Fakutas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (8/12) di Convention Hall Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Asri Medical Center (RSGMP AMC) UMY. 
Menurut Ketua Panitia, M. Kamal Musadad, gigi implan sebenarnya merupakan salah satu metode yang sering di gunakan di negara-negara maju. Namun, di Indonesia, permasalahan biaya menjadi masalah utama. 
Selain itu, metode ini memang hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi yang memiliki kompetensi lanjutan. “Perlu pembelajaran ekstra untuk melakukan penanaman gigi implan. Pengetahuan tidak hanya dimiliki secara mendasar melainkan hingga teknik-teknik implan terkini,” terang M Kamal. 
Kamal menjelaskan, gigi implan merupakan salah satu metode terkini gigi palsu untuk menggantikan gigi yang hilang. Gigi implan ditanam secara permanen di dalam tulang rahang, biasanya terbuat dari titanium yang berfungsi menggantikan akar gigi.
Gigi yang akan ditanam ini akan memiliki bentuk dan fungsi yang kualitasnya mendekati gigi asli. Gigi implan,lanjutnya, saat ini memang menjadi metode yang paling berhasil ditemukan di dunia kedokteran gigi karena menghasilkan gigi yang paling berkualitas dibanding metode yang lain. 
Selama ini yang umum digunakan masyarakat adalah gigi tulang lepasan, gigi tulang lengkap, dan gigi tulang cekat. Metode-metode ini jauh di bawah gigi Implan yang permanen sehingga tidak perlu melakukan pelepasan dan pembersihan gigi secara berkala. 
 "Perbedaan gigi implan hanya berupa tidak adanya gerakan individual yang dimiliki oleh gigi asli,” jelasnya.
 Sementara itu Ketua Program Studi Kedokteran Gigi UMY, drg. Hastoro Pintadi Sp. Prost menjelaskan, selain mahal, proses pembuatan gigi implan ini menang membutuhkan waktu lama sehingga masyarakat jarang untuk memilih metode ini. “Padahal, implan gigi cukup efektif dan akan membuat pasien merasa puas, " tambahnya.