Pencapaian telepon pintar alias smartphone yang semakin canggih perkembangannya akan makin membantu memberi kemudahan pula bagi para pejalan. Saat ini 84 persen kebanyakan pejalan memanfaatkan gadget ini sebagai travel tool mereka, menurut survei dari lembaga riset PhoCusWright.
Kombinasi GPS (Global Positioning System) dan berbagai aplikasi online; antara lain jejaring sosial, peta digital, serta teknologi augmented reality, dalam satu genggaman di smartphone. Ini sangat menguntungkan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai satu lingkungan baru.
Paling tidak ada 4 cara bahwa smartphone dinilai bisa mengubah gaya perjalanan. Pertama, dengan aplikasi peta yang dapat mencari lokasi sekaligus menunjukkan rute menghindari kemacetan. Bahkan SignalGuru, sebuah aplikasi terbaru yang dikembangkan bersama oleh Princeton University dan MIT, memungkinkan pengendara untuk menyesuaikan kecepatan dari mobil mereka sehingga mereka bisa memutar melalui serangkaian lampu hijau yang panjang.
Juga aplikasi peta tematik yang terintegrasi dengan jejaring sosial semacam Foursquare misalnya, dapat digunakan mencari rekomendasi tempat-tempat makan atau tempat-tempat menarik lain.
Ditambah lagi terobosan Google dengan sistem operasi berbasis Android, memperkenalkan fitur yang dapat memetakan lokasi-lokasi dalam ruangan (indoor).
Selain itu, dalam situasi perjalanan antarnegara di mana kita perlu melakukan komunikasi dengan masyarakat lokal, aplikasi smartphone yang penting adalah penerjemah. Memiliki penerjemah yang dapat dibawa-bawa di saku tentu sangat memudahkan.
Kini sudah ada pula aplikasi penerjemah visual yakni WordLens, yang dapat menerjemahkan simbol-simbol pada teks. Penerjemah seperti Google Translate dan Speech Trans juga mampu menangkap kata-kata yang diucapkan (verbal) kemudian menerjemahkannya ke beragam bahasa.
(Nat Geo News)