Empat Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil merancang teknologi multi bracket Low Noise Block (LNB) untuk mendapatkan multi sinyal televisi. Teknologi ini muncul agar masyarakat dapat menikmati saluran televisi internasional dalam jumlah banyak dan biaya murah. Meita Wulan Sari, Ika Feni Setyaningrum, Ni’mah Ma’furoh dan Brilian Prasetyo inilah inovator muda yang mampu mendesain alat berukuran panjang 50 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm yang mampu digunakan untuk antena parabola berukuran besar maupun kecil. “Teknologi ini kami gunakan untuk satu antena TV satelit supaya mendapatkan saluran internasional dalam jumlah yang banyak dengan biaya yang murah,” kata Meita Wulan Sari di UNY, beberapa pekan lalu. Kerangka alat dirancang sedemikian rupa untuk dapat menahan beban atau gaya yang bekerja pada bidang tersebut supaya tidak terjadi perubahan posisi. Susunan LNB dibuat sejajar karena menyesuaikan dengan orbit satelit yang ada di luar angkasa yaitu membujur segaris dengan garis Katulistiwa .Alat ini diikat menggunakan mur dan baut supaya mudah disetel dan dibongkar-pasang. Sementara itu, prinsip kerja alat ini, menurut Meita, satu LNB hanya bisa digunakan dalam satu antena parabola. Namun, jika dalam satu piringan parabola menggunakan banyak LNB maka sinyal satelit yang diterima juga akan lebih banyak.