Indonesia Memesona Publik di Pasadena

By , Kamis, 5 Januari 2012 | 11:40 WIB

Kendaraan pawai atau float milik Indonesia mencuri perhatian istimewa selama pergelaran tahunan Tournament of Roses ke -123 di Pasadena, California, Amerika Serikat, yang berlangsung 2-3 Januari 2012. Seusai parade, float Indonesia yang mangkal di arena pameran tak henti-hentinya dikerumuni ribuan pengunjung. Demikian dilaporkan wartawan Kompas Sarie Febriane dari Pasadena.Pameran 44 float peserta parade, termasuk milik Indonesia tergelar sepanjang 1,6 kilometer di Sierra Madre Boulevard hingga Washington Boulevard di Pasadena. Sejak siang hingga petang, kendaraan pawai Indonesia yang berwujud Garuda Wisnu Kencana senantiasa ramai dikerumuni pengunjung dari berbagai hal tentang Indonesia, yang masih asing bagi mereka."Saya pikir Indonesia letaknya bertetangga dengan Jepang. Mudah-mudahan suatu saat bisa ke Indonesia. Saya suka sekali float Indonesia, sangat unik dan punya sentuhan tradisional yang kuat dibandingkan float yang lain," kata Laura (40), pengunjung asal Los Angeles yang berfoto-foto bersama keluarganya dengan latar Garuda Wisnu Kencana.Seperti diberitakan sebelumya, float indonesia memperoleh penghargaan President's Trophy karena dianggap paling efektif dalam penggunaan dan presentasi bunga. Penghargaan ini merupakan keempat tertinggi dari 24 penghargaan yang diberikan Association kepada 44 float yang berpartisipasi pada ajang tersebut.Indonesia juga menjadi satu-satunya peserta yang mengatasnamakan negara. Sementara float-float lainnya sebagai besar mengatasnamakan perusahaan. Dongkak wisatawan"Tujuan kita ikut serta lagi parade mawar ini untuk mendongkrak wisatawan mancanegara asal Amerika Serikat. Sebab, dibandingkan dari negara-negara lain, wisatawan asal AS masih rendah," kata Vincent Jemadu, Kelapa Subdirektorat Promosi Wilayah Amerika dan Pasifik dari kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreaftif.Beberapa hari sebelum parade, warga dari berbagai negara bagian di AS juga mengunjungui proses perakitan kendaraan pawai di hanggar yang berlokasi di Iriwindale, 24,24 kilometer dari Pasadena. Warga yang berkunjung juga antusias bertanya berbagai hal mengenai Indonesia kepada (El John) Jean Liatri Augustine Girsang yang selalu berjaga di muka kendaraaan pawai. Mereka bertanya mulai dari ongkos berwisata di Indonesia, kondisi keamanan, transportasi publik, hingga kondisi cuaca.Vincent menerangkan, selama ini, kunjungan turis mancanegara dari AS ke Indonesia relatif stagnan dibandingkan turis mancanegara lainnya. Tahun 2010 kunjungan wisatawan mancanegara asal AS tercatat 171.528 orang, naik 5,68 persen dibandingkan tahun 2009 sebanyak 162.302 wisatawan.Ia mengakui, kunjungan wisatawan AS akan lebih berpotensi meningkat jika ada maskapai penerbangan langsung antara Indonesia dan AS. Kondisinya dinilai akan jauh lebih baik lagi bila pada masa mendatang Indonesia mengutus visit Indonesia tourisme officer (VITO), yakni warga lokal di suatu negara yang bertugas mempromosikan turisme Indonesia.Sejauh ini, Indonesia hanya memiliki 12 VITO, di antaranya Australia, China, Jepang, Jerman, belanda, Timur tengah, dan negara-negara Asia Tenggara. Di AS, belum ada satu pun VITO yang diutus. (Sumber: Kompas)