AS dan Eropa Kembangkan Kode Etik Aktivitas Luar Angkasa

By , Rabu, 18 Januari 2012 | 11:11 WIB

Amerika Serikat bergabung dengan Uni Eropa untuk mengembangkan kode etik luar angkasa. Nantinya, kode etik ini akan jadi panduan bagi negara-negara yang memiliki benda luar angkasa yang mengorbit di Bumi atau pun tindak pencegahan saat benda tersebut jatuh kembali."Keberlangsungan lingkungan luar angkasa kita berada dalam ancaman serius dari sampah luar angkasa dan aktor-aktor tidak bertanggung jawab," kata Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, Selasa (17/1)."Untuk menjawab tantangan masalah ini, AS memutuskan bergabung dengan Uni Eropa dan beberapa negara lainnya untuk mengembangkan Kode Etik Internasional untuk Aktivitas Luar Angkasa," tambah mantan Ibu Negara AS itu.Kode etik ini dikembangkan menyusul terjatuhnya satelit milik Rusia, Phobos-Grunt, dalam misi menuju bulan di Mars, Phobos. Satelit tersebut diluncurkan pada 9 November 2011 namun gagal sampai ke tujuan setelah terjadi kerusakan. Akibatnya, Phobos-Grunt hanya melayang di atmosfer Bumi hingga akhirnya jatuh ke Samudera Pasifik pada 15 Januari 2012.Sebelum kode etik terbaru ini dirancang, sudah ada draft persetujuan bersama dari beberapa Menteri di Uni Eropa tentang pengorbitan benda luar angkasa untuk penggunaan sipil dan militer di tahun 2008. Mereka yang sepakat, berjanji untuk mempertahankan kebebasan akses ke luar angkasa dengan tujuan damai, menghormati keamanan satu sama lain, dan integritas benda luar angkasa di orbit Bumi. (Sumber: The Telegraph)