Wabah Penyakit Ternak di Eropa Terus Meluas

By , Rabu, 25 Januari 2012 | 11:35 WIB

Sebuah penyakit baru yang menyerang ternak telah menyebabkan kelainan bawaan lahir pada sejumlah domba, kambing, serta sapi mulai meluas sampai ke Inggris. Sebelumnya, Schmallenberg virus (SBV), nama virus penyebab wabah itu, pertamakali diketahui muncul di kawasan peternakan di Jerman dan Belanda pada Agustus lalu. Kini, menurut laporan Animal Health and Veterninary Laboratories Agency (AHVLA), wabah tersebut sudah muncul di kawasan Norfolk, Suffolk dan East Sussex, Inggris.Diyakini, penyakit disebarkan oleh serangga pada akhir musim panas dan awal musim gugur lalu dan tiba di kawasan tenggara Inggris karena angin dari daratan Eropa bertiup ke sana. Sebagai informasi, sekitar 200 kawasan peternakan di Eropa daratan sudah terkena wabah penyakit itu. Sebanyak 80 di Jerman dan 120 di Belanda.Di Inggris, penyakit ini sendiri baru saja terdeteksi karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda bahwa ia telah menyerang hewan dewasa. Ia diketahui setelah anak-anak kambing di empat peternakan mengalami gejala-gejalanya. Domba yang menderita SBV umumnya mengalami keguguran, kelahiran mati, dan kelainan anatomi saat lahir. Namun kemudian, SBV juga menyerang sapi dan kambing.Menurut AHVLA, memang belum bisa dipastikan bahwa SBV bisa menyerang manusia. Peluangnya ada, meski sangat kecil. Namun tetap saja para peternak dan perawat hewan dianjurkan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan saat bekerja dengan ternak tersebut.“Kami meminta peternak untuk tetap ekstra waspada akan adanya tanda-tanda penyakit ini dan mengambil langkah pencegahan untuk menangkal infeksi,” kata Peter Garbutt, pengamat dari National Farmers Union (NFU). “Mereka juga diminta untuk melaporkan jika ada gejala-gejala aneh ataupun keguguran pada hewan ternak. Jika mereka akan melakukan impor atas hewan-hewan asal Eropa daratan dari kawasan yang terpengaruh wabah tersebut, kami sangat merekomendasikan agar mereka mereka mendiskusikan terlebih dahulu rencana mereka dengan lembaga terkait,” ucap Garbutt. (Sumber: Independent)