Sejak tahun 2006, sebuah fosil reptil yang ditemukan di India yang kemudian diberi nama Tikiguania estesi disebut-sebut sebagai kadal purba yang pertamakali diketahui hadir di muka Bumi. Ia diperkirakan berasal dari periode Triassic, sekitar 220 juta tahun lalu. Namun, dari penelitian terbaru terungkap bahwa kadal itu masih satu keluarga dengan kadal India dan Asia Tenggara yang masih hidup saat ini. “Fosil itu tampak sangat familiar dan berada dalam kondisi yang sangat baik untuk sesuatu yang seharusnya begitu tua,” kata Mark Hutchinson, peneliti dari South Australian Museum di Adelaide, Australia dalam laporannya di jurnal Biology Letters.Menurut Hutchinson, peneliti yang menemukan ‘Tikiguana estesi’ mengamati fosil hanya berdasarkan temuan rahang kiri kadal tersebut. Rahang itu sendiri ditemukan di batu lumpur yang lembut di kawasan tengah India, tepatnya di lapisan bebatuan yang mengandung spesimen berasal dari periode Triassic. Ketika itu, peneliti yakin bahwa spesimen yang ditemukan sangat berbeda dengan spesies kadal purba lainnya yang sudah ditemukan dan menyimpulkan bahwa fosil itu adalah kadal dari periode Triassic. “Sayangnya, ketika itu mereka tak membandingkan fosil itu dengan kadal-kadal yang masih hidup saat ini,” kata Hutchinson. “Deposit spesimen dari periode Triassic yang ada di kawasan itu telah tersingkap ke permukaan tanah selama sekitar 1 juta tahun terakhir dan sangat besar kemungkinan kadal ‘modern’ telah terperangkap di bebatuan di sana,” ucapnya.Hutchinson juga membandingkan rahang Tikiguania estesi baik dari tulang belulangnya ataupun dengan DNA kadal-kadal yang masih ada saat ini dan juga fosil kadal purba lain. Ternyata, Tikiguania estesi termasuk dalam sub group dragon lizard yang tinggal di India.“Kami tidak bisa memastikan bahwa Tikiguania estesi itu bukan dari periode Triassic, tetapi seluruh bukti menunjukkan bahwa fosil itu merupakan kadal yang lebih modern,” kata Hutchinson. “Kami juga belum menemukan kadal hidup yang sama persis dengan fosil ini, namun penelitian membuktikan bahwa kadal tersebut bukanlah kadal purba primitif,” ucapnya. (Sumber: CosmosMagazine)