Efek 3D Pada Foto Berumur Ratusan Tahun

By , Jumat, 27 Januari 2012 | 18:21 WIB

New York Public Library (NYPL) mengubah foto tua menjadi foto tiga dimensi dengan teknologi baru bernama stereogranimator. NYPL memiliki lebih dari 40.000 stereograf sejarah yang berusia lebih dari 100 tahun. Stereograf sebenarnya adalah foto-foto biasa dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Pada dasarnya, stereograf adalah gambar-gambar yang ditampilkan melalui sebuat alat bernama viewmaster yang pada tahun 1990-an cukup popular di kalangan anak-anak.
Joshua Heineman, penemu stereogranimator mengatakan bahwa teknologi ini tidak sengaja ditemukan saat dia melihat dua foto yang mirip secara bergantian dalam waktu yang sekejap. Efek parallax dari perubahan kecil perspektif gambar menimbulkan dimensi yang berbeda. "Ketika melihat efek tersebut, saya melapis dua foto yang hampir serupa dengan aplikasi photoshop dan menghasilkan gambar dengan format GIF (Graphics Interchange Format)," jelasnya yang dikutip dari situs NYPL.
Penemuan tidak sengaja itu kemudian berlanjut setelah Joshua secara diam-diam mengumpulkan stereograf dari arsip NYPL yang sudah berumur ratusan tahun. Kemudian, dengan kumpulan foto tua itu, Joshua menciptakan efek tiga dimensi pada foto-foto tersebut dan membuatnya lebih menarik.
Pada situs NYPL itu, pengunjung bisa menghasilkan stereogranimasi mereka sendiri. Walaupun terdengar murah, tetapi pengguna stereogranimator pada situs tersebut harus bermain dengan sudut pandang dan kecepatan.Hingga kini, sekitar 70.000 pengunjung membanjiri situs tersebut tiap harinya. Jika ingin mencoba efek tiga dimensi pada stereogranimator, dapat mengunjungi situs www.stereo.nypl.org.
(popsci, stereo.nypl)