Dikembangkan Insulin Analog Bagi 366 Juta Penyandang Diabetes

By , Selasa, 31 Januari 2012 | 21:44 WIB

Dua buah firma farmasi besar, Actavis dan Bioton, dalam konferensi pers di Warsawa, Selasa (31/1), mengumumkan mereka telah bermitra membentuk perusahaan gabungan untuk pengembangan serta registrasi insulin, termasuk insulin analog.

Produk insulin Bioton telah hadir di pasar selama lebih dari 10 tahun dengan profil keamanan yang baik. Dalam kerangka usaha patungan ini, Bioton akan mengembangkan produk insulin.

Sedangkan Actavis yang mendapatkan lisensi eksklusif untuk memasarkan produk-produk tersebut di bawah merk Actavis di seluruh kawasan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Serta di Albania, Bosnia Herzegovina, Kroasia, Islandia, Jepang, Kosovo, Lichtenstein, Makedonia, Montenegro, Norwegia, Serbia dan Swiss. Di Polandia, kedua perusahaan akan menawarkan produk insulin dengan merek masing-masing.

Bioton Group juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Actavis untuk penjualan insulin di 24 wilayah tambahan, di antaranya Turki dan Australia. Penjualan insulin manusia rekombinan Bioton oleh Actavis ke beberapa wilayah tambahan itu diharapkan bisa dimulai pada 2012 dan 2013.    Kebutuhan Insulin

CEO Actavis Claudio Albrecht yakin bahwa kerjasama dengan Bioton merupakan konsep yang lebih mendasar dan strategis di dalam pengobatan diabetes. "Berkat kesepakatan kerja sama dengan Bioton, kami akan menjadi produsen terkemuka untuk insulin, antara lain insulin analog," tutur Albrecht. Sementara Ketua Dewan Pengawas Bioton Ryszard Krauze berujar, "Kami akan bersama-sama meluncurkan insulin modern, yakni insulin analog."

Data baru International Diabetes Federation menunjukkan, lebih dari 366 juta orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Diabetes pun secara cepat menjadi epidemi global, dan jumlah pasien penyandang diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 550 juta orang pada tahun 2030.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa pasar insulin global akan tumbuh dari tingkat awal sekitar USD14 miliar hingga USD54 miliar. Rata-rata, pasien diabetes tipe-2 membutuhkan hampir 30 obat-obatan yang berbeda selama masa penyakit tersebut.