Berdasarkan studi dari Universitas Yale terbaru, sejarah evolusi ikan di Antartika atau Kutub Selatan saat ini mengalami keadaan terancam karena peningkatan temperatur laut akibat pemanasan global. Pada 13 Februari, studi dipublikasi secara online di Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Kenaikan temperatur air laut dapat berdampak kehancuran untuk keturunan spesies-spesies ikan di Antartika," demikian diungkap Thomas Near, profesor di bidang ekologi dan biologi evolusioner yang ikut terlibat dalam studi.
Pasalnya, sejak sepuluh juta tahun lalu ikan telah berhasil beradaptasi dengan kondisi kutub yang baru terbentuk, dengan suhu yang beku. "Pada waktu itu mereka mengaktifkan apa yang disebut glikoprotein antibeku, yang untuk bertahan hidup di laut bersuhu dingin," terang Near lagi.
Dan kini, tentu mengkhawatirkan bagaimana para spesies tersebut langsung mampu melakukan aklimasi (penyesuaian diri terhadap iklim) kembali secara cepat untuk proses perubahan ke suhu air yang relatif hangat.
Near menuturkan, sifat yang sama yang menjadikan ikan bertahan hidup pada daerah dingin di muka Bumi ini pulalah yang membuatnya sangat rentan terhadap pemanasan.
"Oleh sebab itu, mengingat adaptasi kuat mereka dengan suhu kutub, perubahan iklim bisa merusak sebuah garis keturunan ikan dengan sejarah evolusi yang (terbilang) unik," ujarnya.
(Science Daily)