Gajah laut di Pulau Marion di barat daya Samudera Hindia harus berenang lebih dalam menjelajahi lautan untuk bisa mendapatkan mangsa. Ini dilakukan karena mangsa mereka juga pindah ke lautan yang lebih dalam karena air permukaan sudah mulai tidak nyaman ditinggali akibat pemanasan global."Mangsa mereka bergerak ke bawah, ke kedalaman lebih dalam, kemungkinan karena meningkatnya suhu air. Dan ini memaksa si gajah laut untuk mengikuti mereka," ujar Horst Bornemann dari Alfred Wegener Institute yang meneliti kehidupan laut, Senin (13/2).Penelitian ini dilakukan Bornemann dan koleganya dari Mammal Research Institute dengan cara memasang satelit transmiter di 30 gajah laut. Transmiter ini berukuran kecil dan dipasang tepat di atas kepala si gajah laut. Dengan alat itu pula para peneliti bisa mengukur kedalaman, suhu air, dan kadar garam tiap kali gajah laut tersebut menyelam. Hasilnya menunjukkan bahwa gajah laut menyelam lebih dalam di perairan yang lebih hangat. Lebih dari 65 persen kehidupan gajah laut ini berada di kedalaman 100 meter atau lebih."Kami kemudian berasumsi jika binatang ini menemukan mangsa yang lebih sedikit di perairan hangat," ujar ahli biologi lainnya Joachim Plötz juga dari Alfred Wegener Institute.Gajah laut masuk dalam genus Mirounga dan terbagi menjadi dua spesies; gajah laut utara (Miroung angustirostris) dan gajah laut selatan (Mirounga leonina). Ukuran gajah laut jantan bisa mencapai enam kali ukuran betinanya. Jika pemanasan global terus terjadi dikhawatirkan populasi mereka juga akan terancam. (Sumber: Discovery Channel, New Kerala)