Surfaktan untuk Peningkatan Produksi Minyak Bumi

By , Jumat, 17 Februari 2012 | 09:04 WIB

Surfaktan dinilai mampu meningkatkan produksi minyak bumi. Apalagi keberadaan minyak bumi belum bisa tergantikan dengan sumber energi pengganti lainnya. Guru Besar Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) UGM, Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa surfaktan mampu mengangkat sisa minyak bumi dalam reservoir dan mampu me-recovery hingga 40 persen sisa minyak.“Dalam pengambilan minyak bumi biasanya meninggalkan sisa sekitar 35-40 persen. Sisa minyak yang tertinggal di resorvoir bisa diangkat dengan surfaktan sehingga meningkatkan produksi minyak mentah,” jelas Suryo dalam Annual Engineering Seminar 2012, Kamis (16/2) di Fakultas Teknik UGM.Penginjeksian surfaktan adalah salah satu metode dalam proses meningkatkan produksi minyak bumi. Biasanya proses ini dikenal dengan nama  Enhanced Oil Recovery (EOR). Dalam metode ini, surfaktan dialirkan ke dalam sumur minyak untuk melepaskan tetesan minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan dalam sumur minyak. "Surfaktan bekerja menurunkan tegangan antar muka antara minyak bumi dengan air," kata peneliti UGM tersebut. Suryo menyampaikan terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam proses EOR dengan pengaliran surfaktan. Beberapa di antaranya adalah sifat batuan reservoar, struktur dan sifat fisis, dan kimia media berpori, permeabilitas batuan, mekanisme recovery, mobiliasis minyak sisa, serta proses absorbsi.Suryo menambahkan berbagai bahan surfaktan sudah banyak dimanfaatkan dan dipasarkan, tetapi umumnya merupakan turunan minyak bumi. Akibatnya, bila  harga minyak bumi mengalami kenaikan, maka harga surfaktan juga akan naik.Menurut Suryo, dibutuhkan surfaktan yang bukan berbasis produk minyak bumi,selain itu juga  murah dan mudah didapat. Sodium ligno sulfonat (SLS) yang berbasis nabati, salah satu contohnya.Mengingat keterbatasan bahan baku, dimungkinkan mencari alternatif lignin dari tanaman kayu yakni  serabut dan tandan Kelapa Sawit. SLS dibuat melalui proses sulfonasi minyak Kelapa Sawit. “Jadi, pengembangan surfaktan berbasis nabati ini sangat penting untuk menaikkan perolehan minyak mentah,” terangnya.