Para ilmuwan membuat suatu produk sayuran berdasarkan bahan-bahan yang akan disukai oleh pecinta daging serta makanan olahan susu lainnya. Ditengarai, keberhasilan produk ini memuaskan bagi pengecap/perasa kaum meat lovers ketika diujicobakan akan membantu menjawab kebutuhan konsumsi daging di masa mendatang.
"Produk kami ini tidak mudah dibedakan dari produk-produk hewani. Sebab meniru rasa, tekstur, dan bahkan gizi produk hewani tersebut," terang Patrick Brown dari Stanford University, seorang ahli biologi molekuler.
Proses riset menciptakan produk dimulai beberapa tahun lalu. Brown mempresentasikannya dalam acara pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science di Vancouver, Kanada (19/2).
Ia menyebut, fokus dari produknya ini tidak lain memberi solusi atas masalah penyapihan dunia dari peternakan hewan. Permintaan daging dunia diperkirakan bertambah hingga dua kali lipat pada 2050.
"Dunia bisa terhindar dari kelangkaan makanan dengan mengonsumsi tanaman secara langsung, daripada memberikannya kepada hewan ternak," kata Brown. Rencananya produk makanan sudah dapat diluncurkan untuk publik pada akhir tahun.
(Sumber: Innovation News Daily)