Earth Hour 2012 Bakal Dilakukan di 18 Kota di Jawa-Bali

By , Rabu, 22 Februari 2012 | 15:22 WIB

Mematikan lampu secara serentak selama satu jam di berbagai tempat di Bumi, biasa disebut Earth Hour, akan kembali digelar pada 31 Maret 2012. Masyarakat Indonesia, bersama 128 negara lainnya, diajak WWF untuk berpartisipasi mulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat. Di tanggal dan waktu yang ditentukan, masyarakat diajak mematikan lampu selama satu jam. Dari waktu yang singkat tersebut, masyarakat bisa berpartisipasi dalam menunda pemanasan global dan krisis lingkungan karena termasuk menghemat energi dengan cara yang mudah dan murah. Ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan Earth Hour di Indonesia dan di tahun ini mengambil tema 'Ini Aksiku! Mana Aksimu?' Setelah tahun lalu hanya melibatkan lima kota besar, Earth Hour tahun 2012 akan dilakukan di 18 kota. Di antaranya Banda Aceh, Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, Surabaya, Kediri, Sidoarjo, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Gorontalo, dan Makassar. Fokus Earth Hour sengaja dipusatkan di Jawa-Bali mengingat porsi konsumsi listrik di dua pulau ini mencapai 78 persen. Dari mayoritas itu, 23 persennya hanya untuk DKI Jakarta dan Tangerang."Earth Hour bukan tujuan tapi alat. Ini adalah gerakan untuk menyampaikan pesan pada publik," kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF Nyoman Iswarayoga dalam Media Briefing di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (22/2)."Publik sudah secara sukarela mengikuti pesan yang ingin kami sampaikan. Siapa sih yang tidak bisa mematikan lampu?"Earth Hour berperan besar dalam penghematan energi yang berujung pada Bumi yang lebih baik. Sebagai gambaran, satu jam Earth Hour oleh 10 persen penduduk Jakarta menghemat 300MW, setara untuk mengistirahatkan satu pembangkit listrik. Setara pula dengan listrik untuk menyalakan 900 desa dan mengurangi emisi hingga kurang lebih 267 ton CO2.Itu semua setara dengan daya serap emisi dari 267 pohon berusia 20 tahun. Atau sama dengan dengan ketersediaan O2 untuk 534 orang. Secara ekonomi, satu jam tanpa lampu juga mengurangi beban listrik Jakarta sebanyak Rp200 juta.Tahun 2011 lalu, aksi Earth Hour ini diikuti 128 negara di seluruh dunia, menjangkau 4616 kota, dan melibatkan 1,3 miliar orang. Ini menjadi aksi sukarela terbesar yang pernah disaksikan umat manusia.