Penguin Raja, atau King Penguins (Aptenodytes patagonicus) yang tinggal di kawasan sub-Antartika, tepatnya di Macquarie Island kini menunjukkan pertumbuhan populasi yang sehat setelah berhasil pulih dari ancaman kepunahan. Ini merupakan kabar gembira bagi penguin yang kini memiliki variabilitas genetik lebih luas tersebut. Seperti diketahui, untuk jangka panjang, variabilitas genetik mampu membantu populasi spesies yang bersangkutan beradaptasi saat berhadapan dengan perubahan lingkungan atau wabah penyakit.Populasi Penguin Raja sendiri sebelumnya hampir habis di tahun 1800-an akibat ulah manusia yang memburu hewan tersebut untuk mendapatkan minyak dari lapisan lemak hewan tersebut. Namun berkat upaya konservasi yang dilakukan terus menerus, kini di Macquarie Island, sebuah pulau yang berada di samudera selatan, antara Australia dan Antartika, populasi mereka kembali meningkat.“Program konservasi telah berhasil mengembalikan populasi Penguin Raja ke keanekaragaman genetik dan jumlah alami mereka ke level sekitar 1.000 tahun lalu,” kata Tim Heupink, peneliti dari Griffith University, Queensland, Australia dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters.Sebelumnya, setelah bertahun-tahun diburu oleh manusia, spesies penguin kedua terbesar (dengan tinggi sekitar 90cm) setelah Penguin Emperor ini hanya tersisa satu koloni kecil saja. Beruntung, sejak tahun 1933, Macquarie Island yang menjadi rumah mereka kemudian dinyatakan sebagai kawasan dilindungi dan mendapat status World Heritage pada tahun 1997. Langkah ini memungkinkan populasi penguin kembali meningkat. (Sumber: Cosmos Magazine)