Dikembangkan, Alat Pengusir Wereng Ramah Lingkungan

By , Kamis, 23 Februari 2012 | 13:41 WIB

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) Eza Ria Friatna dan Milatul Cholifah berhasil mengembangkan alat pemberantas hama wereng cokelat (Nilaparvata lugens) ramah lingkungan. Alat yang diberi nama Lugens Electronic Frequency (LEF) ini dinilai aman karena tidak merusak struktur fisiologi tumbuhan dan tidak menyebabkan meningkatkan populasi hama.Eza menjelaskan, ide pengembangan alat ini bermula dari hama wereng yang sering mengakibatkan tanaman padi gagal panen. Biasanya, tanaman padi muda yang terserang akan menguning dan mati, sedangkan tanaman padi yang tua bulir padinya akan kosong. "Selama ini, untuk mencegah hama wereng masih menggunakan insektisida. Padahal, ini membahayakan bagi tubuh manusia bila mereka mengonsumsi nasi dari padi yang terkena semprotan insektisida," katanya di UNY, Kamis (23/2). LEF, ia melanjutkan, tidak membunuh serangga pemangsa dari serangga perusak sehingga tidak mengganggu rantai makanan. Kerja alat ini sangatlah sederhana. Alat ini akan mengeluarkan frekuensi yang sangat ditakuti serangga, yakni berkisar 15-30 KHz. "Insekta merupakan hewan yang peka terhadap energi vibrasi yang berada di dalam daerah frekuensi yang cukup tinggi," kata Eza. Alat ini pun menghasilkan frekuensi bunyi tertentu yakni antara 18-20 KHz. Gelombang bunyi ini dapat membuat pendengaran hama wereng terganggu karena adanya getaran terhadap otot-otot pendengaran insekta yang mengakibatkat rasa sakit pada pendengaran insekta.Milatul Cholifah menjelaskan bahwa rangkaian LEF ini  terdiri dari beberapa bagian rangkaian elektronika. Baterai 9 Volt menyuplai energi untuk rangkaian osilator dan rangkaian penguat daya, rangkaian osilator yang menghasilkan sinyal frekuensi yang dapat diatur sebesar 15 – 30 KHz, besi, akrilik transistor, audio trafo, dan kapasitor.