Dampak Badai Tropis Berimbas ke DIY

By , Jumat, 9 Maret 2012 | 14:01 WIB

Dampak badai tropis di Samudera Hindia menyebabkan kondisi cuaca di Provinsi DIY tak menentu. “Kecepatan angin mencapai 30-40 kilometer per jam dan sangat rawan pohon tumbang khususnya pohon tua. Masyarakat harus antisipasi dengan mengecek pohon-pohon di sekitarnya,” jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Toni Agus Wijaya, Jumat (9/3). Gangguan cuaca pun turut berpengaruh. Suhu udara minimum mencapai 20 derajat celcius hingga 21 derajat celcius. Akibatnya suhu udara terasa dingin. Menurut Toni, suhu udara di bawah normal terjadi lantaran pada siang hari kondisi berawan. Dengan demikian sinar matahari tidak maksimal.  "Gangguan cuaca juga mengakibatkan curah hujan lebih tinggi ketimbang biasanya," katanya. Selama bulan Maret ini diperkirakan musim hujan masih terus berlangsung. Musim kemarau diperkirakan akan datang pada bulan April hingga Mei mendatang. “Musim kemarau akan dimulai dari wilayah selatan Yogyakarta,” terangnya. Staff BMKG Indah Wulandari menambahkan ketinggian gelombang di wilayah laut selatan sejak 5-10 Maret mencapai empat meter. Ini menjadi peringatan kepada nelayan untuk tidak melaut. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta, Suyana belum ada laporan pohon tumbang di wilayah Yogyakarta. Untuk mengantisipasi pohon tumbang, BLH melakukan pemangkasan pohon perindang jalan secara rutin. Suyana menyebutkan jumlah pohon peridang di wilayah Yogyakarta sebanyak 14.500 pohon, di mana sebanyak 7.500 di antaranya berusia tua dan butuh pemeliharaan berat.