China Siapkan Astronaut Wanita Pertamanya

By , Senin, 12 Maret 2012 | 17:58 WIB

China kemungkinan akan menerbangkan wanita pertamanya ke luar angkasa tahun ini. Saat ini negara tirai bambu tersebut menyertakan wanita dalam pelatihan tim untuk misi space docking berawak pertamanya.
Tiga orang astronaut akan meluncur mengawaki pesawat luar angkasa Shenzhou 9 sekitar bulan Juni atau Agustus tahun ini. Mereka akan melakukan proses docking manual dengan modul Tiangong 1 yang saat ini mengorbit Bumi. 
Kantor berita China, Xinhua, melaporkan saat ini Shenzhou 9 dan roket pembawanya, Long March 2F sudah selesai dirakit.
Tim astronaut, termasuk para wanita yang tidak disebutkan jumlahnya, tengah berlatih untuk misi docking. Wakil Ketua Program Luar Angkasa Berawak China Niu Hongguang mengatakan, tiga orang akan dipilih menjelang keberangkatan.
Setelah saling bertemu di ruang angkasa, para astronaut akan pindah sementara ke Tiangong 1, tempat di mana mereka akan melakukan serangkaian eksperimen ilmiah.
Misi docking dengan awak merupakan terobosan terbaru dalam program yang ditujukan untuk mewujudkan stasiun luar angkasa permanen bagi China pada 2020. Di stasiun tersebut para kru diharapkan dapat hidup secara mandiri untuk beberapa bulan, seperti halnya stasiun luar angkasa Mir milik Rusia atau International Space Station milik Amerika. Space docking sendiri merupakan manuver yang sulit. Rusia dan Amerika yang sudah lebih dulu memulai misi luar angkasanya berhasil melakukan manuver ini pada 1960-an.
China mengirim awak pertamanya ke luar angkasa pada 2003 dan sejak saat itu telah beberapa kali melangsungkan misi dengan awak, tapi belum pernah menyertakan wanita.
Untuk misi space docking tanpa awak, China sudah dua kali melakukannya. Misi pertama berlangsung sukses pada 2 November 2011 yaitu antara Shenzhou 8 dan Tiangong 1. Pada 14 November, Shenzhou terlepas namun berhasil docking kembali sekitar 1,5 jam kemudian.
"Docking yang sempurna antara Shenzhou 8 dan Tiangong 1 telah menjadi dasar yang sempurna bagi misi docking berawak tahun ini," kata Niu.
Niu menjelaskan, Tiangong 1 telah mengorbit secara normal selama lebih dari 160 hari, dan dapat melakukan docking dengan Shenzhou 9 dan mengakomodasi para astronaut.