Sebuah laboratorium riset di Korea Selatan yang dipimpin oleh seorang ilmuwan kontroversial menyatakan bahwa mereka berencana untuk bekerjasama dengan sebuah universitas asal Rusia untuk mengkloning mamut wol. Rencana tersebut pertamakali dilaporkan oleh kantor berita Yonhap, Korea Selatan.Sooam Biotech Research Foundation (Sooam BRF), laboratorium tersebut, telah menandatangani kerjasama penelitian dengan North-Eastern Federal University, Rusia, untuk mengkloning makhluk yang telah punah sekitar 4.500 tahun lalu. Di mana tulang-belulang peninggalannya banyak dijumpai di Siberia.Rencananya, ilmuwan berupaya untuk menggantikan sel telur nuclei dari gajah India modern dengan yang diambil dari sel somatic milik mamut yang dapat memproduksi embrio dengan DNA mamut. Embrio ini nantinya akan ditransplantasikan ke tubuh gajah untuk dikandung selama 22 bulan, dengan harapan akan membuahkan hasil seekor mamut hidup.Sooam BRF menyatakan, mereka berharap dapat menyelesaikan restorasi dari sel mamut tersebut pada akhir tahun ini. Sebagai informasi, Sooam BRF dipimpin oleh Hwang Woo-suk, seorang tokoh yang sangat kontroversial di dunia ilmu pengetahuan Korsel. Popularitasnya melejit pada tahun 2004 lalu saat ia mengklaim telah membuat sel stem manusia dari embrio yang dikloning.Meski begitu, ia dituduh telah melanggar kode etik medis dengan menggunakan sel telur dari penelitinya sendiri. Di tahun 2006, penyidik asal Korsel bahkan menyatakan bahwa ia telah memalsukan data-data. Woo-suk kemudian diskors selama dua tahun karena telah menggunakan dana riset secara sembarangan dan melakukan pelanggaran etik.Walau begitu, Oktober lalu ia berhasil melakukan kloning terhadap coyote Amerika yang terancam punah. Dan menurut Yonhap, ilmuwan inilah yang telah menciptakan Snuppy, seekor anjing hasil kloning pertama, di tahun 2005 lalu. (Sumber: Yonhap, The Telegraph)