Wapres: Tingkatkan Persaingan dengan Inovasi

By , Senin, 19 Maret 2012 | 15:28 WIB

Inovasi merupakan kunci utama kemajuan bangsa dibandingkan kekayaan alamnya. Untuk itulah inovasi harus mengandung dua prinsip utama yakni sustainable dan holistik. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Presiden RI, Boediono, saat membuka konferensi internasional "Sustainable Innovation in Enhancing Global Compertitiveness in Asian Countries" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (19/3).

Boediono mengatakan, berdasarkan sejarah, inovasi adalah kekuatan utama suatu bangsa. Inovasi adalah hasil kreasi manusia yang harus dikembangkan dan diimplementasikan dalam masyarakat. Tak hanya itu saja, melainkan perlu ada proses adopsi di masyarakat.

Namun, ditegaskan Wapres, bahwa tidak semua inovasi bersifat sustainable. Diperlukan proses seleksi yang ketat terhadap inovasi. Proses inovasi harus memperhatikan banyak aspek yakni kultural, sosial, institusional, dan ekonomi. Sayangnya, proses seleksi pasar seringkali menjadi faktor utama untuk pengembangan inovasi.

Pasar adalah bagian dari kenyataan hidup. Namun, pasar tetap memiliki kelemahan. Kelemahan pasar antara lain tidak memiliki visi jangka panjang, tidak  memperhitungkan dampak di luar keuntungan dan kerugian, serta tidak memperhatikan aspek sosial lainnya. "Kalau kita hanya memikirkan pasar, inovasi tidak akan sustanaible dan holistik," tegas Wapres. Untuk menentukan keberlanjutan inovasi, Wapres berharap seluruh pihak dapat mengintegrasikan nilai-nilai dalam berbagai aspek.Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin menambahkan, untuk pengembangan inovasi di Indonesia perlu menyeimbangkan nilai global dan lokal. Menurutnya ada dua aspek yang penting yakni kualitas persaingan dan daya saing."Perlu ada paradigma baru dalam menghadapi persaingan global ini. Saat ini, dunia cemas menyaksikan kebangkitan Asia Timur khususnya China dan India," kata Din.Seminar internasional ini dihadiri sembilan negara, di antaranya Australia, Filipina, Switzerland, dan Malaysia. Rektor UMY Yogyakarta M Dasron Hamid mengatakan, seminar ini diharapkan dapat membuahkan pemikiran-pemikiran inovasi yang berkelanjutan. Serta bisa digunakan untuk menghadapi tantangan global.