Biplane, Pesawat Supersonic Masa Depan

By , Selasa, 20 Maret 2012 | 09:58 WIB

Pada tahun 2003 lalu, pesawat supersonic Concorde telah berhenti beroperasi dikarenakan tiket yang mahal, penggunaan bahan bakar yang cukup tinggi, dan suara yang sangat mengganggu. Sekarang, peneliti dari Massachucetts Institute of Technology (MIT) tengah mengembangkan pesawat supersonic yang lebih ramah lingkungan dan komersial.

Asisten Profesor Aeronautics dan Astronautics, Qiqi Wang, mengatakan bahwa suara sonic boom yang dihasilkan dari pesawat supersonic itu seperti suara tembakan, sangat mengganggu. Hal inilah yang membuatnya tidak diperbolehkan terbang lagi. "Dengan menggunakan dua sayap, bahan bakar lebih hemat, dan suara sonic boom akan berkurang pesat," jelasnya.

Konsep biplane ini sebelumnya diungkapkan oleh Adolf Busemann pada tahun 1950-an. Desain Busemann sangat cocok untuk pesawat dengan kecepatan supersonic, akan tetapi desainnya tidak dapat digunakan untuk mencapai kecepatan itu.

Tim MIT yang dipimpin oleh Wang akan mengembangkan biplane dari rancangan Busemann tersebut. "Sekarang banyak orang memiliki ide lebih untuk desain dari Busemann ini. Hal ini akan mengakibatkan perkembangan yang sangat dramatis," kata Wang.

Asisten Profesor Aeronautics dan Astronautics dari Stanford University, Karthik Duraisamy, berpendapat bahwa hal ini sangat menantang. "Untuk menciptakan desain pesawat supersonic dibutuhkan mesin yang efisien dan peredam sonic boom teranyar," papar Karthik. "Presentasi Wang adalah langkah awal yang sangat penting dalam perkembangan pesawat ini," tambahnya.