Gas alam selama ini dianggap sebagai bahan bakar alternatif yang rendah karbon. Akan tetapi, kontradiksi mulai bermunculan karena pada penelitian yang hasilnya diterbitkan bulan lalu di Environmental Review Letters, disebutkan bahwa penggunaan gas alam tidak membantu banyak dalam upaya pencegahan pemanasan global. Walaupun begitu, penggunaan energi alternatif dapat memotong efek pemanasan global dalam waktu dua dekade.
The Life-cycle Analysis yang ditulis oleh Ken Caldeira dan Nathan Myhrvold adalah salah satu contoh akibat yang akan terjadi pada dunia jika semua energi batu bara diganti dengan energi alternatif. "Memotong emisi dengan faktor dua atau tiga kali tidak membuat banyak perubahan," kata Myhrvold yang juga mantan Chief Technology Officer di Microsoft.
Jika peralihan dari batu bara ke gas alam dilakukan selama periode 40 tahun akan memperlambat pemanasan global, tapi manusia sekarang tidak akan melihat penurunan besar hingga 250 tahun ke depan. "Ini seperti hidup dari kartu kredit. Sangat mudah masuk ke dalam situasi di mana memakan waktu bertahun-tahun untuk dapat membayarnya," ungkap Myhrvold.
Menurut mereka, meski pun membutuhkan banyak batu bara hingga akhirnya beralih ke energi alternatif, seperti tenaga surya dan angin, ini lebih masuk akal dibandingkan dengan upaya merubah batu bara dengan gas alam.