Sejumlah pemrogram (programmer) Android dinilai mengalami kesulitan dalam membuat aplikasi. Salah satu penyebabnya diduga karena adanya fragmentasi dalam sistem berbasis Android. Sebuah survei mengungkap bahwa mereka yang kesulitan dengan fragmentasi lebih memilih mengerjakan aplikasi Web (Web application).
Survei ini dilakukan oleh Appcelerator, perusahaan pembuat tools pemrograman antar-platform. Dalam survei tiga bulanannya terungkap bahwa jumlah programmer yang mengaku sangat tertarik dengan pemrograman untuk ponsel Android menurun selama dua kwartal berturut-turut. Dimulai dari 83,3 persen menjadi 78,6 persen. Minat terhadap pemrograman untuk tablet Android juga menurun selama kwartal kedua dari sekitar 68,1 persen menjadi 65,9 persen.
Sistem operasi iOS dari Apple masih menjadi yang paling diminati para pengembang. Meski ada sedikit penurunan dari 91 persen menjadi 89 persen untuk iPhone iOS dan tetap di level 88 persen untuk iPad iOS.
Principal Mobile Strategist, Appcelerator, Mike King mengungkap bahwa fragmentasi melatarbelakangi penurunan minat para pemrogram. Menurutnya, banyak pengembang yang tidak menyukai fragmentasi dari sebuah platform. Karena menuntut mereka untuk memperhatikan versi sistem operasi dan perangkatnya --ukuran layar, ukuran fitur, bahkan skin yang berbeda-beda dari masing-masing pemanufaktur.
Sifat Android yang terbuka memungkinkan pemanufaktur untuk melakukan kustomisasi dalam menciptakan produk yang berbeda-beda meski sama-sama berbasis Android. Hal tersebut menimbulkan fragmentasi dalam pembuatan aplikasi. Seorang pengembang harus mengakomodasi perbedaan-perbedaan tersebut karena Android memang bukan untuk satu platform tunggal.
"Mereka menginginkan sistem operasi yang terbuka, tapi keterbukaan berarti mereka harus berhadapan dengan fragmentasi," ujar Mike King.
Meski begitu ada juga yang menilai bahwa fragmentasi tidak seharusnya menjadi halangan dalam pengembangan aplikasi berbasis Android. Dengan kompleksitas fitur yang dimiliki Android, pengembang memang harus memperhatikan berbagai perbedaan yang ada dan membuat penyesuaian. Sehingga aplikasi yang dibuat bisa jalan dengan baik di berbagai perangkat besutan berbagai vendor.
Dalam survei juga terungkap bahwa Google Android tetap masih lebih diminati oleh para pengembang dibanding sistem operasi mobile lainnya seperti Windows Phone besutan Microsoft dan BlackBerry OS dari Research in Motion.
Di sisi lain, aplikasi Web -aplikasi yang dibuat dengan teknologi seperti HTML, CSS, dan JavaScript yang dijalankan dengan browser- mengalami peningkatan jumlah peminat meski tipis yaitu menjadi 67 persen. Sedikit lebih tinggi dibanding Android tablet yang sebesar 66 persen.