Earth Hour atau gerakan pemadaman lampu serentak selama satu jam akan kembali digelar pada 31 Maret 2012. Dalam penyelenggarannya yang keempat, dipastikan ada 26 kota di Indonesia yang ikut terlibat.
DKI Jakarta sebagai kota tuan rumah berpartisipasi dengan memadamkan lampu di lima lokasi yang dianggap sebagai ikon Ibukota. Di antaranya Monas dan air mancurnya, Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Bundaran Hotel Indonesia dan air mancurnya, air mancur Arjuna Wiwaha, serta Patung Pemuda.
Ini belum ditambah dua jalur protokol, Jalan Jenderal Sudirman – Jalan MH Thamrin dan Jalan Gatot Subroto – Jalan HR Rasuna Said, yang akan dipadamkan lampunya pada Sabtu, 31 Maret 2012 pukul 20.30 – 21.30 WIB. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengaku bangga karena semakin banyak masyarakat Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia menjadi bagian dari gerakan lingkungan hidup terbesar di dunia ini.
"Sebagai komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap lingkungan hidup, saya nyatakan Jakarta siap mewujudkan pola hidup warganya untuk hemat energi dan ramah lingkungan," ujar Gubernur di Jakarta, Minggu (25/3).
Kampanye Earth Hour digalang oleh World Wildlife Fund (WWF) dan merupakan aksi serentak individu, komunitas, korporasi, dan pemerintah di seluruh dunia. Ini merupakan bentuk usaha mengurangi laju pemanasan global dan dampak perubahan iklim.
Sejak tahun 2009 hingga 2011, Earth Hour menjadi kampanye lingkungan hidup terbesar dalam sejarah karena berhasil meraih 1,8 miliar pendukung dari 5.251 kota di 135 negara, dan memadamkan 1.775 ikon global.
Menurut CEO WWF-Indonesia Efransjah, Earth Hour menjadi momentum pengingat masyarakat pada emisi karbon dioksida yang dihasilkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Serta apa dampaknya untuk perubahan iklim. "Peran serta masyarakat melalui perubahan gaya hidup merupakan kontribusi signifikan dalam aksi global ini," ujar Efransjah.
Baca juga: Simbol Kota Yogyakarta Siap Dipadamkan dalam Earth Hour 2012