Langkah Putra Indonesia Menuju Dahi Langit Dunia

By , Rabu, 28 Maret 2012 | 18:24 WIB
()

"Tak ada gunung yang tinggi, rimba belantara, jurang curam, lautan, serta angkasa yang tak dapat dijelajahi Wanadri" —Sarwo Edhi Wibowo, Mantan Panglima Kopassus

Empat anak muda berusia 20-an nampak bersemangat di atas panggung kecil di lantai 46 APL Tower, Jakarta. Bukan sebagai pengisi suatu acara hiburan. Melainkan tengah menjelaskan rencana mereka mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, Everest.

Gunung yang kerap disebut Sagarmatha, atau Dahi Langit dalam bahasa Sanskerta, akan mereka daki mulai pertengahan April hingga 21 Mei 2012. Ini merupakan puncak gunung terakhir dari ekspedisi "Indonesia Seven Summits, Indonesia di Puncak 7 Benua" yang sudah mereka mulai sejak tahun 2010 lalu.

Sebelumnya, Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, Fajri Al Luthfi, dan Nurhuda, sudah berhasil mencapai enam puncak tertinggi di dunia, yaitu Cartenz Pyramid di Papua pada 18 April 2010, Kilimanjaro di Afrika pada 1 Agustus 2010, Elbrus di Rusia pada 19 Agustus 2010. Sedangkan tiga puncak lainnya, Aconcagua di Argentina pada 7 Desember 2010, Denali/McKinley pada 15 Mei 2011, dan terakhir Vinson Massif pada 6 Januari 2012. Untuk pendakian Everest, keempatnya akan mulai bertolak dari Tanah Air, Kamis (29/3).

Ketua Umum Indonesia Seven Summits Endriartono Sutarto menyatakan, program ini bukan hanya untuk kebanggaan pribadi, melainkan juga untuk kebanggaan Indonesia sebagai bangsa. Kesuksesan anak-anak muda ini akan menempatkan Indonesia sejajar dengan 111 pendaki lain dari 34 negara yang sudah berhasil menaklukkan tujuh puncak dunia.

"Kita sudah terlalu lama kehilangan kebanggaan. Dengan mereka ke puncak ketujuh, akan muncul kebanggaan bangsa Indonesia kepada negaranya," kata Endriartono dalam acara pelepasan tim Indonesia Seven Summits di APL Tower, Jakarta, Rabu (28/3).

Anggota tim Indonesia Seven Summits di Vinson Massif. (Dok. Indonesia Seven Summits).

Mengingat Everest adalah gunung tertinggi yang akan didaki, tim yang dipimpin Ardeshir Yaftebbi ini memiliki beberapa strategi mencapai puncak. Mereka akan dibagi dalam dua tim dan menggunakan dua jalur pendakian, utara dan selatan. Dengan perkiraan mencapai puncak 70 hari melalui jalur utara dan 68 hari melalui jalur selatan, kedua tim diharapkan bisa mencapai puncak pada 20-21 Mei 2012.

Fisik para pendaki juga sudah lebih dulu ditempa melalui pendakian enam gunung sebelumnya. Selain itu dilakukan pula variasi latihan lari, beban, tenang, lintas alam, yoga, hingga simulasi pendakian. Dikatakan Ardeshir, ekspedisi ini juga bukan melulu soal pendakian, melainkan memberitahukan kepada dunia mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi.

"Kami menyaksikan alam berubah dengan cepat. Mungkin lima hingga sepuluh tahun lagi, Indonesia tidak akan memiliki lagi Salju Abadi di Puncak Jaya Wijaya," ujar pria kelahiran Bireuen 29 tahun lalu itu.

Rencananya begitu sampai di puncak Everest, keempat anak muda ini akan mengumandangkan "Indonesia Raya" lengkap dengan bendera Merah Putih.