Serangga Air Menginspirasi Penemuan Materi Super Ringan

By , Kamis, 29 Maret 2012 | 16:05 WIB

Serangga yang biasa disebut anggang-anggang di Indonesia ini dianggap memiliki kaki yang istimewa karena dapat bergerak tanpa merusak permukaan air. Para ilmuwan Finlandia menggambar struktur kaki serangga tersebut untuk mengetahui kemampuannya berjalan mengarungi permukaan air.

Pembuatan materi super ringan selama ini dilakukan dengan menggunakan selulosa tanaman. Kemampuannya mengapung memungkinkannya diberlakukan seperti spon untuk membantu membersihkan tumpahan minyak di lautan.

Materi super ringan yang tengah dibuat merupakan salah satu tipe aerogel -- zat yang cairan didalamnya digantikan dengan gas tapi komponen strukturalnya dibiarkan seperti semula. Aerogel yang paling ringan masih sedikit lebih padat dibanding udara dan disebut "asap padat".

Aerogel yang dibuat oleh Dr Olli Ikkala dan rekan-rekannya di Helsinki University of Technology menggunakan serat tipis dari selulosa tanaman -- polimer alami yang terkadang menyerupai plastik. Selulosa biasanya digunakan untuk membuat kertas dan kain.

Tim yang diketuai Dr Ikkala menggunakan sebentuk selulosa yang diolah secara khusus, biasa dikenal sebagai nanoselulosa, untuk menjadi gel. "Material-material tersebut memiliki properti yang sangat luar biasa yang dapat digunakan secara praktis," kata Dr Ikkala.

Uji coba awal yang dilakukan pada selulosa aerogel yang dibentuk dari rancangan yang terinspirasi dari kaki serangga air menunjukan betapa ringannya materi tersebut. Mereka memperkirakan sepotong selulosa berbobot 500 gram dapat menyokong sekitar lima tumpuk lemari es berukuran standar yang bobotnya sekitar setengah ton. 

Penelitian awal juga menunjukan bahwa material tersebut merupakan spon yang sangat efisien yang dapat membantu upaya pembersihan tumpahan minyak. Aerogel berbentuk tikar mengapung dapat diseret di atas permukaan air untuk mengumpulkan tumpahan minyak yang kemudian dapat dipulihkan kembali.