Benang-benang tersebut ditenun langsung pada selembar kain. Dinamai e-textiles, kain khusus ini dapat digunakan untuk membuat seragam dengan satu sumber listrik pusat, sehingga bisa menggantikan kabel dan baterai yang tidak praktis.
Dengan seragam tersebut, para tentara dapat mengurangi jumlah baterai yang harus diisi ulang menjadi hanya satu, dan juga mengurangi jumlah kabel untuk perangkat yang mereka bawa. Intelligent Textiles memamerkan seragam ringan yang terbuat dari e-textiles ini di ajang pameran yang diselenggarakan Centre for Defence Enterprise (CDE). Perusahaan tersebut telah mematenkan sejumlah teknik untuk menenun benang-benang konduktif yang kompleks.
"Kami punya benang-benang konduktif yang dapat mengalirkan listrik dan data ke tujuan yang ditentukan," kata Asha Thompson, Direktur Intelligent Textiles.
"Salah satu masalah yang biasanya ditemui pada kabel-kabel konvensional adalah apabila rusak dapat menimbulkan bencana besar. Kami di sini membangun ketahanan, sehingga jika benang-benang terpotong, rusak atau robek, kami masih punya cara untuk mengantarkan kembali data."
Perusahaan telah menerima £234.000 dari CDE, yang ingin mencari solusi untuk mengurangi beban fisik dan kognitif yang harus ditanggung oleh para tentara. Saat ini tentara harus membawa sejumlah baterai untuk masing-masing perangkat yang mereka bawa, sehingga menambah bobot barang bawaan selain juga lebih boros biaya.
Sementara itu, teknologi kain yang baru dapat menekan ketidakpraktisan yang muncul dari penggunaan banyak kabel pada perangkat militer. Para tentara juga bisa mengisi ulang atau mengganti satu baterai, dan bukannya banyak baterai. Kain pengantar listrik ini juga bisa dijahit di rompi, kemeja, helm, tas ransel, dan di sarung tangan dan selubung senjata.
Uji lapangan akan dilakukan pada bulan Mei, dan pada akhir tahun akan mulai digunakan untuk sejumlah keperluan militer. Baru pada 2014 atau 2015 seragam militer e-textiles akan digunakan secara lebih luas.