Spesies burung memang tidak terpengaruh dengan turbin angin, namun ilmuwan dari British Trust for Ornithology (BTO) dan The ROyal Society for the Protection of Birds (RSPB) menemukan bahwa pembangunan turbin tersebut lebih mengganggu dibandingkan dengan proses operasinya.
Dampak yang dirasakan bervariasi, tergantung spesies burung tersebut. Contohnya adalah burung Red Grouse, Curlew, dan Skylark. Pada Red Grouse dan Skylark, jumlahnya meningkat setelah turbin angin dibangun, namun berbeda halnya burung Curlew yang terus menurun.
Simpulan ini adalah penemuan terbaru sepanjang penelitian tentang hubungan antara turbin angin dengan unggas. Dalam penelitian ini, ada sepuluh spesies burung dan 18 turbin angin yang terletak di Inggris menjadi objek penelitian. Sebagian besar penelitian dilakukan sebelum, saat, dan setelah pembangunan turbin angin.
"Tidak ada indikasi terjadinya tabrakan antara burung dan turbin, namun tidak menutup kemungkinan bahwa burung yang lebih besar sering bertabrakan," kata Kepala RSPB di Skotlandia, Jeremy Wilson. "Yang kami perhatikan adalah spesies burung Curlew dan Snipe, karena mereka tak kunjung bertambah semenjak pembangunan," tambahnya.
Curlew yang telah menurun jumlahnya sekitar 30-90 persen di Inggris dalam beberapa dekade terakhir memang sensitif terhadap gangguan manusia. Sejak pembangunan turbin, populasi mereka berkurang sepertiganya. "Apa fungsi dari penelitian ini adalah sebagai bukti dan membantu kita dalam mengembangkan pembangkit yang lebih aman," jelas Wilson.