Ramalan Cuaca 31 Tahun Lalu Jadi Kenyataan

By , Sabtu, 14 April 2012 | 14:45 WIB

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Science edisi Agustus 1981 memaparkan sejumlah proyeksi terkait perubahan iklim dan pemanasan global yang akan terjadi akibat emisi CO2 buatan manusia. Ternyata, prediksi yang dibuat oleh para peneliti tersebut terbukti akurat dan masa depan yang mereka sebutkan adalah masa kini kita.

Laporan yang dibuat oleh tim fisikawan ahli atmosfir yang diketuai oleh James Hansen dari Institute for Space Studies, Goddard Space Flight Center, NASA itu baru-baru ini diungkapkan kembali oleh Geert Jan van Oldenborgh dan Rein Haarsma, peneliti dari Royal Netherlands Meteorological Institute (KNMI). Saat ditemukan, mereka tengah mengamati publikasi-publikasi tua yang terabaikan.

“Ternyata, laporan itu sangat menarik untuk dibaca,” sebut kedua peneliti. “Meski laporan itu hanya mendapat 10 halaman di jurnal Science, tetapi banyak muatan topik mutakhir terkait iklim. Ini mengindikasikan tingkat pengetahuan yang dimiliki seputar ilmu pengetahuan iklim di waktu itu,” sebutnya.

Oldenborgh dan Haarsma menyebutkan, konsep dan kesimpulan yang dibuat oleh para peneliti tersebut tidak meleset. “Hansen dan timnya secara jelas memaparkan apa yang sudah diketahui (bahkan sampai saat ini) dan apa yang belum bisa dipastikan,” sebut keduanya.

Dalam laporan tersebut, para peneliti menyantumkan grafik ramalan pertumbuhan karbon dioksida di atmosfir, baik akibat ulah manusia, ataupun yang merupakan faktor alami. Mereka juga memproyeksikan berapa peningkatannya di masa depan akibat terus digunakannya bahan bakar fosil oleh manusia.

“Setelah dibandingkan dengan data yang dimiliki NASA dan KMNI dalam beberapa tahun terakhir, ternyata ramalan yang dibuat oleh Hansen dan rekan-rekannya 31 tahun lalu itu sangat akurat,” kata Oldenborgh dan Haarsma. “Sebagian prediksi yang mereka laporkan sudah terjadi,” ucapnya.

Sebagai gambaran, Hansen dan timnya memprediksi akan adanya kawasan rentan kekeringan yang menerima curah hujan yang semakin sedikit. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa es Antartika akan retak dan terpecah. Ikan paus bowhead kemudian akan menggunakan Northwest Passage sebagai jalan pintas menuju kutub. Dan prediksi itu kini telah menjadi kenyataan. “Ketika itu mereka meramalkan kondisi ‘dalam beberapa dekade ke depan’ yang sayangnya sudah menjadi masa kini kita,” kata Oldenborgh dan Haarsma.

“Sayangnya, masa depan kita tidaklah menjanjikan seperti seharusnya, mengingat minimnya kemampuan kita untuk menjaga iklim planet Bumi dan mengembangkan teknologi untuk membuatnya lebih baik,” sebutnya.