Memperingati Eksodus Warga Kuba atas Izin Castro

By , Jumat, 20 April 2012 | 15:12 WIB

Pada 32 tahun lalu, tepatnya 20 April 1980, pemimpin Kuba Fidel Castro mempersilahkan warganya yang ingin meninggalkan tanah air menuju Amerika Serikat. Keesokan harinya, tercatat 125.000 warga Kuba menuju AS menggunakan kapal laut atau perahu-perahu kecil melalui Pelabuhan Mariel, sebelah barat Havana. 

Dilansir dari The History Channel, imigrasi massal ini disebabkan oleh kurangnya perumahan dan pekerjaan layak bagi warga Kuba. Warga kemudian mulai mengkritik sistem ekonomi yang dianut Castro dan menuntut perubahan.

Tiga pekan sebelum migrasi besar-besaran ini, tepatnya ada 1 April, lima warga Kuba menerobos Kedutaan Besar Peru dan meminta suaka politik. Militer Kuba sempat melepaskan tembakan untuk mencegah hal ini. Satu petugas keamanan tewas dalam baku tembak.

Pemerintahan Castro meminta agar kelima orang itu dikembalikan. Tapi ditolak Kedubes Peru. Seminggu kemudian, halaman depan Kedubes Peru dipenuhi 10.000 orang yang juga meminta suaka politik. Kedubes lain seperti Spanyol dan Kostra Rika juga dimintai hal sama oleh warga Kuba.

Namun, dua pekan kemudian, Castro secara mengejutkan mempersilahkan warganya yang tidak ingin lagi tinggal di Kuba untuk pergi. Syaratnya mudah; ada yang menjemput di negara tujuan mereka. Para pengungsi Kuba di AS langsung menyerbu penyewaan perahu di Miami dan Key West untuk menjemput famili masing-masing.

125.000 pengungsi ini tiba di garis pantai AS menggunakan 1.700 kapal. Menciptakan imigrasi masif dan merepotkan Polisi Pantai AS. Sekitar 27 imigran tewas dalam perjalanan ini. 14 di antaranya merupakan korban kapal terbalik karena melebihi ambang batas penumpang.

Buat AS, kebanjiran warga Kuba mendatangkan dampak negatif buat Presiden Jimmy Carter. Sebab, ditemukan bahwa kaum kriminalis Kuba dan pasien dari rumah sakit jiwa ikut dalam eksodus besar-besaran itu. Sebagian akhirnya ditempatkan di kamp pengungsi, sedangkan sisanya masuk dalam penjara federal.

Dari 125.000 pengungsi yang berlabuh di Florida, lebih dari 1.7000 dipenjara dan 587 lainnya ditahan pihak berwajib. Eksodus ini baru berakhir setelah Kuba dan AS menandatangani kesepakatan bersama pada Oktober 1980.