Sejumlah ilmuwan federal menyatakan, sepasang bola voli dan bola sepak yang terdampar di pesisir sebuah pulau di negara bagian Alaska, Amerika Serikat, merupakan puing-puing pertama yang tiba, setelah gempa dan tsunami dahsyat menghantam Jepang, 11 Maret 2011 lalu.
Menurut laporan Anchorage Daily News, bola-bola itu pertamakali ditemukan oleh teknisi radar di Middleton Island. Oleh istrinya, tulisan yang tertera di bola tersebut kemudian dilacak sampai akhirnya diketahui bahwa mereka milik sebuah sekolah di Jepang yang berada di kawasan yang dilanda air bah.
Doug Helton, peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration menyatakan bahwa bola-bola itu merupakan serpihan-serpihan pertama yang diketahui hanyut dari Jepang dan tiba di Alaska. Adapun informasi yang tertera di bola memungkinkan bola-bola itu dikembalikan ke pemiliknya.
Sebagai gambaran, Middleton Islan berada di selatan Cordova, di teluk Alaska. Lokasi ini berjarak sekitar 112 kilometer dari benua Amerika Utara. Dan jika ditarik garis lurus, ini berarti dalam kurun sekitar hampir setahun lamanya, bola-bola tersebut telah menempuh jarak antara Alaska dan Fukushima mencapai sekitar 9.097 kilometer.
Pertengahan Oktober 2011, STS Pallada, sebuah kapal latih milik Rusia menemukan kapal ikan yang hanyut akibat gempa dan tsunami Jepang di Samudra Pasifik, 3.100 kilometer dari lepas pantai Jepang. Desember lalu, sebongkah puing berwarna hitam, berukuran setara dengan 55 galon drum ditemukan di Neah Bay, barat laut Washington.