24 Spesies Kadal Baru Ditemukan di Karibia

By , Kamis, 3 Mei 2012 | 23:58 WIB

Ilmuwan asal Amerika Serikat menyatakan telah berhasil mengidentifikasi 24 spesies kadal baru di kawasan Karibia. Diperkirakan, nenek moyang kadal-kadal ini berimigrasi ke tempat tersebut jutaan tahun yang lalu, dengan menumpang pada tanaman yang mengambang hanyut di lautan.

Menurut Blair Hedges, profesor biologi dari Penn State University, AS, yang mengetuai penelitian tersebut, sekitar separuh dari spesies tersebut diklasifikasikan sebagai spesies yang mendekati kepunahan. Adapun separuh lainnya salah diklasifikasikan oleh sejumlah museum di AS dan Eropa sebagai spesies yang sudah punah.

“Ilmuwan salah mengklasifikasikannya, tetapi itu bukan salah mereka. Sangat sedikit orang yang bisa menghabiskan banyak sekali waktu dalam hidupnya untuk memperhatikan kadal setiap hari,” kata Hedges. “Spesies-spesies baru ini teridentifikasi dengan berbagai cara, termasuk membandingkan DNA serta menghitung dan mengukur sisik mereka,” ucapnya.

Sebagai hasil dari studi, kata Philip Bowles, peneliti dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), lembaga non profit asal Swiss, spesies-spesies baru itu akan dimasukkan ke dalam daftar terancam punah. Lembaga tersebut merupakan lembaga terbesar dan tertua. Daftar yang dipublikasikan oleh IUCN nantinya akan digunakan oleh pemerintah, institusi nirlaba, untuk kepentingan konservasi lingkungan.

Gregory Mayer, seorang profesor biologi dari University of Wisconsin-Parkside yang tidak terlibat dalam penelitian menyatakan, pihaknya sangat terkejut dengan temuan Hedges dan timnya. “Sangat banyak spesies baru yang ditemukan dalam satu waktu,” ucapnya. “Tak hanya penemuan 24 spesies baru, tetapi juga 13 generasi baru. Itu tentu sangat tidak lazim dan mengejutkan,” ucap Mayer.

Studi yang dilakukan oleh Hedges juga menemukan enam spesies kadal yang sudah diketahui saat ini. Termasuk salah satu spesies kadal yang sudah pernah ditemukan oleh Mayer, 12 tahun lalu di kawasan Virgin Islands, Inggris.

“Saya tak sabar untuk mengetahui lebih lanjut dan penasaran bagaimana Hedges dan ilmuwan lain menentukan spesies baru karena penampilan fisik kadal-kadal tersebut sangat mirip,” kata Mayer. “Laporan yang disusun mencapai 245 halaman tebalnya. Butuh waktu yang cukup lama untuk memahami penelitian ini,” ucapnya.

Mayer menyebutkan, penelitian seperti yang dilakukan oleh Hedges dan rekan-rekannya sangatlah penting. Karena bisa membantu spesies unik bagi kawasan tertentu seperti Dominica dan Puerto Rico, yang dikira ilmuwan hidup juga di kawasan lain.