Konsep One Health: Cegah Penyakit Infeksi di Indonesia

By , Selasa, 8 Mei 2012 | 16:49 WIB

Konsep one health yang dikembangkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO sangat dibutuhkan di Indonesia saat ini. Pasalnya, Indonesia merupakan daerah potensial dalam penyebaran jenis penyakit infeksi baru.

Pakar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Abu Tholib, menuturkan, Indonesia merupakan bagian dari kawasan Asia Tenggara yang dianggap menjadi endemik terbesar munculnya jenis penyakit infeksi baru. Antara lain penyakit flu burung, malaria dengue, TBC, dan rabies. Penyakit tersebut kini terus mengalami perkembangan dan perubahan akibat mutasi genetik.

“Jika tidak diantisipasi, penyakit baru dari Indonesia bisa menyebar ke seluruh dunia dalam satu minggu,” kata Abu Tholib di Yogyakarta, Selasa (8/5).

Ia menjelaskan, minimal tiap tahun muncul satu jenis penyakit infeksi baru yang tingkat penyebarannya dapat meluas ke berbagai negara. Salah satu contoh mewabahnya flu babi di Meksiko. Umumnya, penyakit ini hasil dari interaksi manusia dengan hewan dan manusia dengan lingkungannya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, penanganan penyakit melalui konsep one health sangat penting dilakukan. Melalui konsep ini, penyakit infeksi dari zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan) dapat diatasi secara intensif dan lebih awal. Namun demikian, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang melibatkan berbagai peneliti dari berbagi disiplin ilmu, meliputi dokter, dokter hewan, ahli gizi, perawat, ahli ekologi, dan ilmuwan sosial.

Pakar zoonosis FKH UGM, Wayan Tunas Artama, menegaskan, penanganan penyakit zoonosis tidak dapat hanya ditanggulangi melalui perawatan dokter manusia, tetapi juga membutuhkan keterlibatan dokter hewan. “Penyebaran penyakit ini, kepindahan dari hewan ke manusia dan sebaliknya sehingga perlu penanganan penyakit hewan yang lebih intensif,” katanya.

Diakui Wayan bahwa penyakit dari hewan tidak terlepas dari dampak kebiasaan dan perilaku manusia yang berinteraksi dengan hewan. Interaksi pun tersebut menjadi medium penularan.

Peneliti dari University of Minnesota, Linda Olson Keller, mengatakan pengawasan dan kontrol penyebaran penyakit harus melibatkan banyak peneliti dari berbagai bidang ilmu. Ini pula yang menjadi salah satu alasan kerjasama antara peneliti AS dengan Indonesia lewat FK dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM dengan University Minnesota dan Tufsts University, AS. Kerjasama ini juga untuk mengembangkan aplikasi one health melalui tukar pengetahuan dan pengalaman, kolaborasi riset, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.