Bintik Matahari Picu Ledakan Besar Menuju Bumi

By , Rabu, 9 Mei 2012 | 18:05 WIB

Bintik besar yang terbagi menjadi beberapa grup sedang terjadi di Matahari. Peristiwa ini diprediksi akan menimbulkan ledakan besar menuju Bumi dalam hitungan hari atau pekan ini.

Oleh para ahli antariksa, kluster bintik Matahari ini dinamai AR 1476. Terdiri atas empat inti yang masing-masing ukurannya lebih besar dari Bumi. Keempat inti ini membentuk bintik Matahari raksasa yang terlihat oleh perangkat milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Atmospheric Imaging Assembly (AIA).

Menurut peneliti, bintik ini berbentuk titik hitam di permukaan Matahari yang terjadi karena aktivitas magnetik di bawah permukaan. Ketika medan magnet ini terlepas, terjadilah ledakan Matahari yang biasanya diikuti dengan pelepasan radiasi dalam jumlah besar.

Jika sampai ke Bumi, radiasi ini bisa membakar satelit yang ada di orbit. Bahkan membahayakan nyawa astronaut yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun, sebagian besar dari radiasi ini akan tertahan di sistem pertahanan elektromagnetik Bumi, magnetosfer. Jika pun ada partikel yang terlepas, akan menimbulkan fenomena aurora indah yang bisa terlihat di wilayah Arktik dan Antartika.

"Dengan sedikitnya empat inti yang lebih besar dari Bumi, AR 1476 membentang lebih dari 100.000 kilometer dari ujung ke ujung. Membuatnya mudah ditangkap teleskop Matahari," ujar pernyataan dari situs Space Weather, Senin (7/5).

Ledakan matahari ini terjadi setiap saat berupa gelombang elektromagnetik yang akan mempengaruhi cuaca antariksa. Badai matahari yang banyak dibicarakan saat ini merupakan solar flare tetapi dengan kekuatan yang lebih dahsyat.

Antara 2005-2010, aktivitas Matahari terbilang cukup tenang karena hanya sedikit menghasilkan ledakan dan ejeksi koronal (CME). Namun, masuk tahun 2012, aktivitas ini meningkat dan diperkirakan mencapai puncaknya pada 2013.